Pameran tosan aji digelar di Bantul
Harianjogja.com, BANTUL--Kolektor, pegiat, dan pemerhati tosan aji akan segera dimanjakan.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pasalnya, Jumat (24/2/2017) ratusan tosan aji akan dipamerkan dalam sebuah event yang diinisiatori oleh Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara yang bekerjasama dengan Rekomendasi Sosial Tosan Aji.
Selain itu, dalam pameran yang digelar di Pyramid Cafe, Jl. Parangtritis Km 5,5 Kecamatan Sewon tersebut, panitia juga menggelar workshop pembuatan keris berikut pula aksesorinya.
Nugraha, staf Humas Panitia Penyelenggara menjelaskan, pameran itu sejatinya merupakan bagian dari Musyawarah Agung Senapati (MAS) Nusantara 2017 yang digelar Jumat-Minggu (24-26/2). Rencananya, kegiatan tersebut akan dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dijelaskannya, dalam pameran itu, pihaknya melibatkan banyak pihak, terutama dari kalangan kolektor dan praktisi perkerisan.
Dalam workshop misalnya, pihaknya memboyong Sungkowo, seorang pengrajin keris dari Sleman serta pengrajin-pengrajin asesoris dari Imogiri, Bantul. Tak hanya itu, nantinya juga diadakan kegiatan bursa tosan aji dengan menghadirkan 150 pedagang dan pengrajin.
"Kegiatan yang mempertemukan pengrajin, pedagang dan kolektor ini diharapkan menggeliatkan perekonomian dunia tosan aji," katanya, Kamis (23/2/2017).
Ia menambahkan, secara keseluruhan, setidaknya ada 200 koleksi terbaik dari paguyuban pelestari tosan aji yang menjadi peserta musyawarah yang akan dipamerkan. Tercatat, sampai sejauh ini, terdapat 58 paguyuban di seluruh Indonesia yang terlibat.
Pameran itu diharapkan mampu memberikan wawasan dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya adiluhung khususnya tosan aji. "Keris yang dipamerkan itu masterpiece dari setiap paguyuban," ungkapnya.
Terpisah, Ketua Rekomendasi Sosial Tosan Aji Andy Faturrahman menjelaskan, MAS Nusantara itu sengaja digelar sebagai bentuk bangkitnya ruh pelestarian pusaka. Ia tak memungkiri, popularitas tosan aji di kalangan masyarakat beberapa waktu terakhir memang mengalami peningkatan. "Ini menjadi modal penting dalam rangka pelestarian itu sendiri," ucapnya.
Menurutnya, untuk mengenal dunia perkerisan dan tosan aji, tak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan pembelajaran mendalam, baik terkait ciri-ciri fisik, maupun nilai historis sebuah pusaka. "Jangan otodidak. Di dunia perkerisan ini ada pakem yang harus dipahami betul," katanya.
Andy menambahkan, kegiatan (MAS) Nusantara yang pertama kali digelar itu mengambil tema kaum muda dan kebangkitan tosan aji nusantara. Implementasinya, kegiatan itu melibatkan kaum muda secara aktif dari berbagai komunitas dengan tujuan supaya anak muda lebih mencintai dan terispirasi dengan budaya adiluhung tosan aji.
"Kegiatan ini juga memberikan alternatif tujuan wisata untuk memperkaya pengetahuan mengenai tosan aji nusantara," ucapnya.