Harian Jogja.com, JOGJA–Setelah enam bulan ditiadakan, musik dangdut kembali menghentak di panggung Purawisata, Jogja, dalam konser bertajuk Rock Melayu, Minggu (15/9/2013) malam.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Hanya saja, dalam konser ini, para penyanyi diminta untuk tampil lebih sopan, terutama dalam berpakaian. Hal ini sedikit berbeda dengan pentas dangdut yang digelar selama ini, yang biasanya para penyanyi tampil “berani”.
Pentas Rock Melayu dimulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB dengan menampilkan penyanyi dangdut papan atas Jogja seperti Novi Ananda, Ana Velisa, Dewi Syaharani, Tiara Yantika, Kin Kin Rocker dan masih banyak lagi.
Isnur Dewoyono, Manager Program Purawisata menjelaskan, pentas ini selain digelar untuk memperingati hari jadi ke-257 Kota Jogja, juga untuk mengobati kerinduan pecinta dangdut di Jogja. Maklum, sejak enam bulan terakhir , pentas dangdut tidak digelar di Purawisata.
Namun keputusan itu, kata Dewo Plo, sapaan akrap Isnur Dewoyono “mencair” tatkala beberapa waktu lalu budayawan, Emha Ainun Nadjib, memberikan masukan kepada pemilik Purawisata untuk mempertahankan dangdut. “Dangdut itu musik bagus, yang jadi masalah adalah jika para penyanyinya tampil soronok,” kata Dewo menirukan ucapan Cak Nun, saat ditemui Harian Jogja.com, Minggu malam.
Masukan itu akhirnya membuat Purawisata kembali menggelar dangdut. Hanya, pentas ini akan sedikit berbeda dengan pentas yang digelar sebelumnya. Para penyanyi, diminta untuk tampil lebih sopan yakni menggunakan lagging, berbeda dengan sebelumnya yang hanya mengenakan rok mini. “Intinya kami meminta penyanyi untuk lebih tertutup berbeda dengan konser sebelumnya,” terangnya.
Dewo menegaskan, Purawisata tetap akan menggelar dangdut. Hanya, frekuensinya tidak akan sesering dulu. Jika dulu dangdut dikonsep secara regular dengan tampil empat hingga lima kali dalam sepekan, maka sekarang ini akan digelar selang beberapa bulan. “Itupun [dangdut] hanya special events saja,” bebernya.