Pabrik GE Lighting tutup tidak berpengaruh pada PAD Sleman.
Harianjogja.com, SLEMAN -- Pabrik GE Lighting ditutup tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap komposisi pendapatan asli daerah (PAD). Alasannya, nilai pemasukan PAD perusahaan tersebut kas daerah setiap tahunnya relatif kecil.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sleman, Fahmi Khoiri menjabarkan nilai PBB yang dibayarkan perusahaan itu kepada Pemkab hanya Rp11,8 juta per tahun. Sedangkan untuk pajak penggunaan air tanah hanya berkisar antara Rp600.000 hingga Rp900.000 per bulan. Itupun tergantung volume penggunaan air yang digunakan.
Sementara komposisi PAD Sleman pada 2015 lalu dari jenis pajak daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebesar Rp120,1 miliar. Adapun PBB Perdesaan dan Perkotaan memberi kontribusi Rp63,1 miliar sedangkan Pajak Air Tanah hanya sekitar Rp2,2 miliar.
"Jadi penutupan perusahaan itu tidak banyak berpengaruh bagi PAD. Masih banyak perusahaan kelas menengah besar yang masih bertahan dan beroperasi di Sleman. Perusahaan-perusahaan itu nantinya masih akan menyokong PAD. Misalnya pabrik sarung tangan di Pandowoharjo dan Seyegan," katanya.
(Baca Juga : PABRIK GE LIGHTING DITUTUP : Volume Produksi Hanya 25% Bikin Pemasukan Seret)
Disinggung soal kontribusi perusahaan tersebut kepada Pemkab Sleman, Tia menjelaskan, GE Lighting telah menanam nilai investasi lebih dari US$470.000 di sana selama beberapa tahun terakhir. Hal itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan pelanggan. Tia menambahkan, pabrik tersebut tetap akan digunakan GE Lighting khususnya untuk distribusi produk.
“Ini adalah keputusan yang sulit dan kami menanganinya dengan serius. Karyawan yang terkena dampak dari penutupan akan mendapatkan kompensasi. Kami berkomitmen untuk mendampingi mereka melalui masa-masa sulit ini,” jelasnya.