Esposin, JOGJA — Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) kembali menggelar Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital.
Kegiatan yang juga didukung Dana Keistimewaan ini sukses menarik perhatian, terbukti jumlah peserta naik lebih dari 250%.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Olimpiade tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional 2024 dan sebagai penghormatan terhadap bahasa ibu dan aksara Jawa. Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, menyampaikan olimpiade dengan peserta pelajar siswa SMA/SMK/MA se-DIY itu adalah implementasi dari tugas Disdikpora untuk ikut menjaga dan melestarikan budaya, termasuk budaya dan aksara Jawa.
Saat ini pelajaran bahasa Jawa merupakan muatan lokal wajib bagi siswa. Melalui olimpiade diharapkan tumbuh keinginan siswa untuk mengembangkan dan melatih kemampuan mereka memahami bahasa Jawa dan aksara Jawa.
“Melalui digitalisasi, lomba-lomba atau olimpiade, diharapkan bahasa Jawa tidak lagi menjadi momok. Sebab bahasa Jawa sekaligus bahasa ibu sebagian besar masyarakat DIY. Namun kalau tidak dijaga bisa hilang,” kata dia seperti dikutip dari live Youtube Jogja TV, Senin (2/9/2024).
Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital tahun ini merupakan agenda kedua. Sebelumnya, kegiatan serupa pernah digelarpada 2022. Menurutnya, pelaksanaan Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital tahun ini lebih istimewa karena jumlah peserta meningkat tajam. Jika sebelumnya hanya sekitar 10.000 peserta, tahun ini ada lebih dari 39.000 peserta.
Ketua Panitia Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital, Slamet Nugroho, mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut telah dimulai sejak sebulan lalu. Kegiatan dimulai dengan pendaftaran dan babak penyisihan dari total peserta yang mencapai 39.486 peserta.
Dari jumlah peserta tersebut, selanjutnya dilakukan penyisihan dengan mengambil 50 peserta untuk setiap kabupaten/kota. Mereka kemudian akan mengikuti lomba secara luring sehingga didapatkan satu pemenang per kabupaten/kota.
Babak final akan digelar pada Selasa-Kamis (3-5/9/2024), sedangkan pengumuman pemenang pada Senin (9/9/2024) bersamaan dengan puncak acara perayaan Hari Kasara Internasional 2024. “Akan kami nilai, seberapa kemampuan peserta dalam menulis aksara Jawa, alih aksara, pengetahuan tentang keistimewaan DIY, tata letak Keraton Yogyakarta beserta filosofinya, dan pengetahuan umum budaya Yogyakarta, termasuk tentang pariwisata, kuliner dan lainnya. Semua akan menjadi materi olimpiade tersebut,” kata dia.
Kegiatan tersebut terselenggara dengan anggaran Dana Keistimewaan melalui Disdikpora DIY. Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menyampaikan saat ini Pemerintah Provinsi DIY melalui Paniradya Kaistimewan memiliki tugas utama yang terkait dengan pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan, khususnya dengan bahasa.
Penyelenggaraan Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa Digital #2, menjadi salah satu cara untuk menjaga bahasa. Di sisi lain, ada tantangan di era saat ini yakni kemajuan teknologi. Untuk itu, dia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi sarana pendidikan dan pelestarian budaya yang akan melibatkan sejumlah pihak, termasuk dari kalangan komunitas.
“Kalau ini bisa menjadi ikon di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, yang bekerja sama dengan siapapun mitranya, ini akan luar biasa,” kata dia.
Di sisi lain, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa DIY, Sinar Indra Krisnawan, mengatakan pelestarian bahasa Jawa dan aksara Jawa mestinya menjadi kebanggaan tersendiri. Sebab, masyarakat Jawa memiliki bahasa sekaligus ada aksaranya sendiri.
“Ini peluang untuk mengangkat bahasa dan aksara Jawa. Saya terima kasih kepada para guru pengampu mata pelajaran bahasa Jawa di seluruh DIY,” sambung dia.