Esposin, SLEMAN – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan akan menyetop impor kambing yang nilainya mencapai Rp37 triliun per tahun. Untuk itu, perlu mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia.
Amran menuturkan impor hanya meningkatkan kesejahteraan peternak negara lain. Padahal pendudukn Indonesia sebanyak 278 juta orang.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Kami cetak peternak, stop impor. Sebesar Rp37 triliun digunakan membesarkan peternak Indonesia," kata Amran di sela-sela peninjauan ke CV Sahabat Ternak dan Bhumi Naraya Farm di Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (29/6/2024).
Dia bertanya apa yang dibutuhkan peternak supaya peternakan berkembang pesat di Indonesia, seperti di Sleman.
"Apa yang dibutuhkan dan insentif apa yang dibutuhkan?," katanya.
Menurut Amran, beternak kambing tidak ada yang istimewa. Hal yang menjadi persoalan adalah mau atau tidak. Peternakan itu memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Beternak itu semudah membalikkan tangan. Yang menjadi pertanyaannya mau atau tidak," katanya yang dikutip dari Antara.
Ketua Perserikatan Peternak Domba DIY, Sofyan, mengatakan anggota Perserikatan Peternak Domba DIY ada 250 peternak.
Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam peternakan, khususnya ternak domba. Yakni peternak di DIY belum swasembada serat hijau pakan.
Peternak DIY mendatangkan serat hijau ternak dari Jawa Timur. Namun, hari ini, harga serat hijau di DIY sangat tinggi, yakni Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp1.500 per kilogram.
"Kami membuka peluang lahan untuk menanam pakan ternak seluas tiga hektare. Biaya untuk itu sangat mahal," katanya.