Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Tim gegana Polda DIY akan diturunkan untuk mengamankan perayaan Natal 2014. Rencananya tim penjinak
bom itu akan melakukan penyisiran di lima gereja di Gunungkidul. Sementara untuk pengamanan 603 personel gabungan diturunkan guna perayaan Natal dan Tahun Baru.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kabag Ops Polres Gunungkidul Kompol Andreas Deddy Wijaya mengatakan kelima gereja yang akan dilakukan penyisiran tim gegana antara lain Santo Petrus Kanisius Baleharjo, Santo Yusuf Bandung, Playen, GKJ Wonosari, Santo Petrus Paulus Kelor dan GKJ Wiladeg. Sementara untuk 102 gereja lainnya akan diamankan oleh satuan tugas pengamanan gabungan.
“Di Gunungkidul ada 107 gereja yang merayakan Natal. Nantinya, tiap personel akan mulai berjaga-jaga pada 24 Desember,” ungkap Andreas saat ditemui wartawan usai melakukan rapat koordinasi pengamanan Operasi Lilin Progo 2014 di Bangsal Sewokoprojo, Kamis (18/12/2014).
Andreas mengatakan penyisiran oleh tim gegana dilaksanakan sebelum puncak perayaan Natal. Petugas akan melakukan sterilisasi seluruh ruangan dan lingkungan gereja dengan menggunakan metal detector guna mengantisipasi adanya bahan peledak atau benda-benda berbahaya lainnya.
Personel yang diturunkan untuk untuk pengamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru berjumlah 602 orang. Rinciannya, 230 personel dari Polres Gunungkidul. sedangkan sisanya berasal dari pasukan TNI, Dishubkominfo, Satpol PP, PMI, Dinas Kesehatan dan beberapa personel dari ormas.
Khusus pengamanan libur akhir tahun, Polres Gunungkidul menyiapkan empat unit Pospam. Pos-pos itu akan dibangun di wilayah Tanjakan Slumprit, Patuk; Pasar Argosari; Pantai Baron dan Pantai Pulangsawal.
“Kami akan melakukan rekayasa lalu-lintas agar kepadatan lalu lintas bisa dijaga. Sedang, untuk malam pergantian tahun akan dilakukan penutupan jalan di kawasan Alun-Alun Wonosari,” kata Andreas.
Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono koordinasi untuk pengamanan Natal dan Perayaan Tahun Baru terus dilakukan koordinasi. Sebagai gambarannya, kejadian di tahun lalu dijadikan pedoman untuk pengamanan di tahun ini. Mengenai pengamanan, pemkab akan memberikan dukungan terhadap sarana prasarana pendukung. Misal perbaikan lampu penerang jalan dan pemasangan rambu-rambu dilakukan guna mendukung kelancaran arus lalu lintas.
“Kami juga meminta supaya pos pengamanan ditambah, tepatnya di gapura selamat datang. Sebab, jalur tanjakan slumprit cukup rawan kecelakaan sehingga perlu disiagakan petugas,” papar Budi.