by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Selasa, 10 Maret 2015 - 23:05 WIB
Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Budaya pop nampaknya mulai menjalar dan menjauhkan generasi bangsa dari semangat Nasionalisme. Tak sedikit para pelajar yang kini lebih meresapi lirik musik musik pop dan dangdut ketimbang lagu kebangsaannya.
Demikian diungkapkan Wakil Walikota Madiun, Sugeng Rismayanto saat menyampaikan materi Nasionalisme di hadapan ratusan siswa-siswi SLTA di Gedung Diklat Kota Madiun, Selasa (10/3/2015).
Sugeng mengatakan, para pelajar sebenarnya tak masalah belajar atau menghapal lagu-lagu dangdut dan pop yang membanjir saat ini. Namun, imbuhnya, jangan sampai gara-gara lagu-lagu tersebut semangat dan jiwa Nasionalisme menjadi luntur.
“Diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya malah cengegsan. Sakitnya Tuh Di Sini,” ujar Sugeng mengutip lagu dangdut yang lagi naik daun di kalangan remaja dan anak-anak itu.
Sugeng mengingatkan, saat ini banyak lagu-lagu yang sebenarnya tak mendidik. Lagu-lagu itu secara tak langsung mengajarkan orang untuk menjadi hedonis alias bergaya hidup glamour, egois, kurang tanggap sosial, yang ujung-ujungnya menghasilkan generasi lebay dan cengeng.
“Janganlah menjadi generasi yang lebay, jablay, letoy, suka-suka gue, dan yang penting heppi. Ini sangat bertentangan dengan semangat Nasionalisme bangsa,” pesannya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Sugeng mengingatkan sejumlah siswa yang terlihat asyik main handphone sendiri ketika lagu Kebangsaan dikumandangkan. Menurutnya, sikap tersebut adalah cerminan bahwa pelajar kurang bisa menghargai dan menghayati lirik lagu ciptaan para pendahulu bangsa.