Harian Jogja.com, SLEMAN—Musim kemarau membuat pusing petani ikan di Kecamatan Seyegan dan Ngemplak. Tingginya suhu air membuat ribuan benih ikan mati. Akibatnya, petani harus merugi hingga jutaan rupiah.
Sujono, 54, petani ikan lele di Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, mengatakan matinya benih ikan lele berlangsung sekitar dua pekan. Semula, petani bertahan dengan mengalirkan air menggunakan pompa. Namun, debit air untuk suplai kolam mulai menurun sejak sepekan lalu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Akibatnya banyak benih ikan lele yang mati. Kami terpaksa mengosongkan kolam untuk mengalihkan airnya ke kolam utama. Untuk sementara pembenihan kami hentikan dan fokus ke pembesaran,” kata Sujono di rumahnya, Dusun Klaci, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Rabu (2/10/2013).
Hal sama juga dirasakan petani ikan di Dusun Blambang, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak. Salah satu petani, Surono, mengaku masih mendapatkan air. Namun kualitas air yang terus turun mengakibatkan benih ikan sulit bertahan hidup.
“Tiap hari ratusan benih ikan mati. Jika dibandingkan hari biasa, kami rugi hingga Rp2 juta untuk sekali panen,” kata Surono.