Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul memastikan status darurat kekeringan berakhir Minggu (16/11/2014) sebab hujan sudah turun dan pasokan air diharapkan normal lagi.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengatakan, darurat kekeringan berlaku selama dua bulan, yakni mulai 16 September hingga 16 November, kemarin.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Namun, dikarenakan sudah memasuki musim penghujan maka status darurat kekeringan dipastikan tak akan ditambah lagi.
“Mudah-mudahan hujan yang mulai turun bisa mengatasi masalah krisis air di sejumlah wilayah. Jadi, pasokan air perlahan-lahan juga akan dikurangi,” kata Budhi, Sabtu (15/11/2014).
Menurut dia, berakhirnya status tersebut, pihaknya akan melaporkan seluruh kegiatan ke Bupati. “Yang dilaporkan terutama berkaitan dengan masalah penyaluran air bersih. Kami berharap, sesuai dengan rentang waktu yang ditentukan, status darurat akan diturunkan,” ungkap dia.
Sebelumnya, Sekretaris BPBD Gunungkidul Ruti Sulasmi mengatakan, peningkatan status tersebut tidak lepas dari makin meluasnya wilayah kekeringan.
Sebab, hampir semua wilayah di Gunungkidul mengalami kekeringan. Sedangkan penyaluran air bersih yang dilakukan selama ini belum bisa menjangkau seluruh wilayah.