Harianjogja.com, JOGJA-Selain jumlah bisnis properti di Jogja terus bertumbuh, ada indikasi lain yang menunjukkan kemungkinan terjadinya praktik pencucian uang di wilayah ini.
Kepala Kesbanglinmas DIY Agung Supriyono mengatakan hingga sejauh ini berdasarkan hasil dari inventarisasi anggota Kesbanglinmas belum ditemukan adanya indikasi money laundry bisnis properti di Jogja.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kendati demikian, ia tak memungkiri jika ada dugaan kuat terkait maraknya pembangunan hotal di Jogja dengan praktik money laundry. Alasannya, jumlah orang asing yang tinggal menetap dan bekerja di DIY terbilang banyak.
"Ada sekitar 400-an," ungkapnya.
Ia mengatakan, Kesbanglinmas selama ini bekerja bersama dengan kepolisian ataupun aparat TNI. Hanya ketugasan Kesbanglinmas tidak implementatif.