Madiunpos.com, MADIUN-- Sebanyak 183 perlintasan kereta api di Daerah Operasional (Daops) VII Madiun tidak berpalang pintu. Untuk itu pemudik atau pengguna jalan yang melewati perlintasan kereta api untuk waspada saat melintasinya.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Humas Daops VII Madiun, Supriyanto, mengatakan sebanyak 183 perlintasan kereta api di Daops VII memang belum memiliki palang pintu atau alat pengamanan dan tidak ada petugas jaga. Dari jumlah tersebut yang berada di jalur Surabaya-Solo ada 105 perlintasan dan jalur Kertosono-Blitar ada 78 perlintasan kereta api.
Dia mengatakan jumlah perlintasan tersebut totalnya ada 122 perlintasan yang tidak ada penjaga maupun Erning Warning System (EWS). Sedangkan untuk 61 lainnya hanya ada EWS. "Itu perlintasan yang dipasangi EWS banyak yang tidak berfungsi," kata dia, Senin (27/6/2016).
Supriyanto mengatakan untuk perlintasan kereta api yang tergolong besar dan tidak dijaga petuhas dan hanya dipasangi EWS itu ada di perlintas Wonoasri, Kabupaten Madiun. Untuk itu, dia berharap kepada pengguna jalan saat melintas di perlintasan kereta api, khususnya yang tidak berpalang pintu lebih hati-hati.
Lebih lanjut, dalam menyambut arus mudik Lebaran ini, Daops VII akan meningkatkan keamanan dan keselamatan dengan menambah petugas pemeriksa jalan rel extra.
Menurut dia, selain adanya perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu dan tidak ada petugas, pengendara kendaraan bermotor juga harus mewaspadai bencana alam seperti longaor, pergerakan tanah, tanah ambles, dan bencana alam lain.
Untuk perlintasan kereta api yang rawan longsor yaitu sepanjang wilayah stasiun Wilangan Kabupaten Nganjuk ke stasiun Saradan Kabupaten Madiun.