Esposin, MAGELANG — Gunung Tidar yang berdiri di bagian selatan Kota Magelang, Jawa Tengah, dijuluki sebagai pakuny Tanah Jawa. Gunung dengan ketiggian 503 mdpl itu menyimpan sederet kisah misteri.
Baca juga: Asale Pulau Jawa: Pecahan Australia – Dipaku di Gunung Tidar
Promosi 2,6 juta Pelaku UMKM Dapatkan Akses Pembiayaan KUR BRI di Sepanjang 2024
Konon dahulu pulau Jawa berbentuk seperti perahu yang selalu terombang-ambing oleh gelombang laut dan sewaktu-waktu bisa terbawa arus laut.
Pulau Jawa kemudian dipaku dan paku bumi oleh dewa dari kahyangan dan berubah menjadi Gunung Tidar. Paku bumi Pulau Jawa itu konon berada di puncak Gunung Tidar yang berupa tugu dengan simbol huruf Sa dalam tulisan Jawa pada ketiga sisinya. Tugu tinggi menjulang itulah yang diyakini sebagai pakunya tanah Jawa. Sejak saat itu, pulau Jawa dihuni oleh bangsa jin dan masyarakatnya sebagian besar memiliki ilmu kanuragan.
Baca juga: Mengungkap Legenda Paku Bumi di Balik Gunung Tidar Magelang
Nama Gunung Tidar berasal dari dua kata Bahasa Jawa, ‘Mati lan Modar’ (kalau tidak mati, ya mampus). Konon saat itu Gunung Tidar menjadi pusat kerajaan gaib di pulau Jawa karena dihuni oleh serangkaian bangsa jin sehingga siapapun yang masuk ke area Gunung Tidar dipastikan akan tewas.
Begitu kuatnya kepercayaan tradisional masyarakat Jawa saat itu, banyak ulama-ulama Agama Islam gagal untuk menyebarkan dakwah Islam di tanah Jawa. Hingga akhirnya datanglah sosok sakti dari Persia yang bernama Syekh Maulana Subakir yang hendak menyucikan Pulau Jawa dari kemusyrikan bangsa Jin dan menyebarkan dakwah Islam di tanah Jawa.
Baca juga: Kerajaan Mataram Islam di Balik Asale Tanah Jawa
Dalam peperangannya melawan bangsa jin, Syekh Subakir menancapkan tombak di Gunung Tidar dan akhirnya membuat bangsa jin terusir dari tanah Jawa dan mengungsi ke pantai selatan Jawa. Kemudian Sabda Palon yang merupakan pengasuh tanah Jawa menampakan diri dan menantang Syekh Subakir bertanding