Esposin, SLEMAN -- Aksi pencabulan terjadi lagi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang pria di Kapanewon Kalasan, Sleman, diduga mencabuli sejumlah anak-anak di bawah umur. Korban pencabulan ini diduga lebih dari 10 anak.
Kapolsek Kalasan, AKP Amalia Normaidah, mengatakan saat ini pihak kepolisian tengah menangani kasus pencabulan yang dilakukan seorang pria. Dia tidak menampik ada dugaan korban pencabulan ini lebih dari 10 anak dari pelaku yang sama.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Iya benar. Ada 10 orang [anak],” kata dia, Minggu (28/5/2023).
Amalia menuturkan saat ini kasus pencabulan tersebut ditangani Polda DIY.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda DIY, AKBP Verena Sri Wahyuningsih, mengatakan Polda DIY telah mendapatkan laporan polisi terkait kasus pencabulan itu pada Kamis (25/5/2023).
“Kejadiannya adalah pada tanggal 23 Mei 2023, dan untuk saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan,” katanya.
Ia mengatakan ada lebih dari 10 korban yang masih anak-anak dari pelaku ini. Beberapa korban sudah diperiksa dan tidak menutup kemungkinan masih akan bertambah jumlahnya.
“Nanti akan kami sampaikan,” ungkapnya.
Untuk modus pencabulan, ia menyampaikan belum bisa memberikan informasi detail karena polisi masih memeriksa pelaku dan para korban.
“Karena ini anak-anak ya. Jadi kita memerlukan waktu yang cukup intensif untuk memeriksa anak-anak,” kata dia.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, memastikan korban tindakan asusila di Kapanewon Kalasan mendapatkan pendampingan psikologi dan hukum.
“Tim pendamping dari Dinas P3AP2KB, UPTD PPA dan KPAD telah turun lokasi untuk melakukan pendampingan dan assessment,” katanya.
Ia mengaku prihatin terhadap munculnya beberapa kasus tindakan asusila dan pelecehan seksual di Sleman. Untuk itu pihaknya memastikan pemerintah daerah akan melakukan pendampingan hingga kasus tersebut selesai.
"Saya mengecam keras tindakan tersebut dan tentu kita pastikan serius menangani kasus ini sampai tuntas proses hukumnya selesai. Apalagi ini sudah terjadi di beberapa wilayah. Kita juga lakukan assessment dan pendataan dimana dari hasil itu, jika ada keluarga korban yang membutuhkan bantuan sosial, juga akan kita bantu," ungkapnya.