Esposin, NGAWI – Nuri Kharimatunnisa, salah seorang keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berhasil meraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi. Dia menjadi anggota DPRD Ngawi lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada Pemilu 2024 lalu, dia berhasil memperoleh 3.560 suara yang mengantarkannya duduk di kursi dewan.
Nuri ternyata bukan orang baru di dunia politik Ngawi. Pada 2009, Nuri mulai memutuskan untuk mengabdikan dirinya berkhidmat di Nahdlatul Ulama (NU). Kala itu, dia didapuk menjadi Ketua Fatayat NU Ngawi.
Promosi Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Best Private Bank for HNWIs
Setahun setelah menjadi ketua Fatayat NU Ngawi, Nuri membuat gebrakan dengan maju sebagai bakal calon wakil bupati Ngawi. Namun, pada saat itu dirinya terganjal surat rekomendasi dari partai yang tidak segera turun untuk mendelegasikan dirinya sebagai bakal calon bupati.
Hingga pada akhirnya, ia memutuskan untuk ikut andil dalam kontestasi Pileg 2024. Nuri berhasil mendapat kursi di DPRD Ngawi melalui PKB. Saat itu, Nuri bertarung di Dapil IV (Kecamatan Jogorogo, Ngrambe, dan Sine).
Lantaran namanya sudah tak asing lagi di kalangan ibu-ibu NU Ngawi, dia dengan mulus bisa memperoleh ribuan suara yang mengantarkannya duduk di kursi DPRD.
Di sela kesibukanya, ibu dua anak itu juga masih menyempatkan diri untuk mengajar di salah satu sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta di Kabupaten Ngawi. Selain itu, ia juga membina puluhan anak-anak yang ditinggal orang tuanya di panti asuhan miliknya yang terletak tak jauh dari kediamannya di Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.
Setelah dilantik sebagai anggota DPRD Ngawi beberapa hari lalu, Nuri berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat termasuk kaum duafa selama lima tahun ke depan. Ia berjanji akan berdiri di garda terdepan jika ada kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
“Kami tergerak untuk membantu sesama, saya di rumah juga mendirikan panti asuhan dan pondok pesantren juga, di sini saya mulai tergerak untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Awalnya saya tidak tertarik dalam dunia politikus, namun melihat kahanan Ngawi ini saya jadi tertarik karena harus ada yang berani menyuarakan hak-hak wong cilik,” ungkapnya kepada Espos.id, Kamis (29/8/2024).
Selain itu, Nuri juga berkomitmen untuk memberdayakan perempuan. Hal itu bertujuan agar nantinya kasus KDRT, deskriminasi gender, dan kasus-kasus lain yang melibatkan perempuan di Ngawi dapat berkurang. Nuri merupakan satu di antara 11 legislator perempuan DPRD Ngawi periode 2024-2029. Ia ingin memperjuangkan emansipasi perempuan di era seperti saat ini.
“Saya akan mengedukasi utamanya organisasi perempuan. Agar karakter perempuan Ngawi ini bisa meningkat. Iner beauty itu bukan hanya macak, justru iner beauty sesesungguhnya dari perempuan itu adalah berkualitas, cerdas dan berkarya yang ditunjukkan. Perempuan itu juga gak kalah dengan laki-laki,” tandasnya.
Diketahui, Nuri merupakan putri dari Muslih Hasbulloh. Muslih adalah putra Mu’asshomah Bisri, kakak Sholihah Bisri yang merupakan ibu kandung Gus Dur. Nuri juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, lantaran ayahnya merupakan adik dari ibu kandung Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar.