by Rheisnayu Cyntara Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 16 Oktober 2017 - 13:40 WIB
Harianregional.com, BANTUL-- Sejak sebulan terakhir, para nelayan Pantai Depok bernafas lega pasalnya tangkapan ikan melimpah. Saking melimpahnya dalam sehari, satu perahu jukung nelayan mampu membawa pulang berkuintal-kuintal ikan. Padahal kondisi cuaca tengah tidak baik.
Ketua TPI Pantai Depok Tarmanto mengungkapkan, melimpahnya hasil ikan tangkapan sejak awal mulai dirasakan nelayan sejak September lalu. Musim panen ini diprediksi bakal berlangsung hingga akhir tahun. Data Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menunjukkan, selama September, hasil tangkapan seluruh nelayan mencapai 53 ton.
"Ikan jenis tertentu seperti lobster dan bawal juga dijual ke luar daerah sehingga hasil musim panen ini benar-benar dirasakan oleh nelayan," ungkapnya, Minggu (15/10/2017).
Bagi para nelayan, kata dia, musim panen kali ini ibarat waktu berbuka. Sebab, tahun ini selama lebih dari enam bulan para nelayan benar-benar paceklik ikan. Selain tangkapan minim, kondisi gelombang di kawasan Pantai Depok menurutnya tak bersahabat. Kendati begitu, Tarmanto mencatat penghasilan para nelayan setiap tahunnya cukup lumayan. "Paling rendah Rp65 juta," katanya.
Kepala Stasiun Metrologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Agus Sudaryatno menuturkan, melimpahnya tangkapan ikan ini merupakan dampak dari Suhu Muka Laut (SMT) yang memanas sehingga banyak ikan yang menepi. Selain itu pada musim pancaroba seperti sekarang ini, ada peningkatan jumlah klorofil yang juga membuat ikan mudah berkumpul. Namun pihaknya mengimbau nelayan agar berhati-hati dengan cuaca yang cukup ekstrem saat pancaroba.
Lebih jauh Agus menjelaskan cuaca musim pancaroba didominasi oleh hujan deras yang datang secara tiba-tiba dan berdurasi pendek. Karakteristik hujan seperti itu biasanya akan membawa serta angin kencang dan petir. Gelombang pun akan tinggi. "Tapi nelayan kita itu dengan gelombang setinggi dua meter suka nekat tetap melaut," ucapnya.