Esposin, GUNUNGKIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membatalkan rencana untuk menurunkan bando atau palang gapura selamat datang Wonosari di Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen. Pembongkaran bando jalan ini dibatalkan karena anggaran yang telah dialokasikan dipangkas.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nanang Irawanto, mengatakan tahun ini pihaknya sempat mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 juta untuk pemeliharaan gapura batas kota di Kalurahan Logandeng, Playen. Pagu yang disiapkan tidak hanya untuk pemeliharaan dan mempercantik gapura, tetapi juga membongkar bando selamat datang Wonosari.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Dia menjelaskan alasan pencopotan palang ini untuk alasan keamanan. Secara konstruksi usia bando sudah lebih dari sepuluh tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bisa membahayakan pengendara yang melintas sehingga akan mencopotnya.
“Tujuan mengurangi risiko ketidakandalan bando yang terbuat dari besi ini. Jadi, dengan alasan keamanan maka akan dicopot,” katanya, Kamis (21/9/2023).
Meski demikian, lanjut Nanang, rencana tersebut batal terlaksana karena alokasi yang ada dipangkas untuk menutup defisit anggaran milik Pemkab Gunungkidul yang dilaksanakan pada Maret lalu. Ia mengakui, pada saat pengusulan program di APBD Perubahan 2023, juga sempat mengusulkan kembali agar bisa terlaksana di tahun ini.
Hanya program pencopotan bando tetap tidak bisa dilaksanakan karena ketiadaan anggaran yang dimiliki.
“Sudah kami coba, tapi ternyata uangnya tidak ada penambahan,” katanya.
Meski demikian, Nanang mengakui program pemeliharaan gapura batas kota akan dilaksanakan pada tahun depan. Hal ini sesuai dengan perencanaan yang disusun untuk kegiatan di 2024.
“Sesuai instruksi Pak Kadis [Kepala DPUPRKP], pencopotan bando selamat datang masuk program prioritas di tahun depan,” kata Nanang.
Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Irawan Jatmiko, mengatakan defisit anggaran di tubuh pemkab ikut berpengaruh terhadap program kegiatan yang dimiliki. Guna menekan angka defisit, sejumlah program terpaksa ditunda pelaksanaannya.
Selain pencopotan bando selamat datang di gapura batas kota Wonosari, juga ada pembatalan penataan wajah kota tahap dua.
“Tidak jadi karena anggarannya untuk menutup defisit. Jadi, memang ada beberapa program yang ditunda pelaksanaannya karena memang keuangan yang masih terbatas,” katanya.