Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman menyerahkan dokumen pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jogja. Penyerahan dokumen tersebut merupakan langkah awal untuk pembangunan IPAL di pesantren yang berada di wilayah Prambanan itu.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap dengan pembangunan IPAL Komunal itu pesantren yang kini menampung ribuan santri itu lebih terjaga lingkungan dan kesehatannya. "Para santri akan lebih nyaman apabila IPAL Komunal sudah bisa berfungsi," kata Sri, Selasa (25/12/2017).
Penyerahan dokumen tersebut dilakukan pada Senin lalu. Sri mengatakan, banyaknya santri yang mondok tentu menimbulkan banyak limbah, dan jika itu tidak segera bisa ditangani akan menimbulkan masalah. "Keberadaan IPAL ini dihadapkan bisa mengatasi masalah," kata Sri.
Sementara, Badan Pelaksana Harian MBS Jogja Samsul Bakri melaporkan, MBS saat ini berusia 10 tahun. Menurut Samsul, selama 10 tahun itu merupakan fase perjuangan yang luar biasa, hingga sampai sebesar hari ini. "Yang semula santrinya hanya sedikit hanya puluhan, tapi saat ini sudah mencapai ribuan yang berasal dari seluruh Indonesia," ujar Samsul.
Ia menambahkan, kondisi pesantren yang saat ini terbilang telah representatif bahkan tidak lagi mampu menampung semua santri yang mendaftar. Oleh karena itu, MBS Prambanan Sleman melaksanakan proses seleksi sebelum menentukan santri-santri yang diterima.