regional
Langganan

Makanan Berbahaya Masih Ditemukan Beredar di Pasar, Komsumen Warga Diminta Jeli - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abdul Hamid Razak Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 2 Juni 2017 - 14:55 WIB

ESPOS.ID - Salah satu petugas dari Badan Penegawasan Obat dan Makanan DIY sedang mengecek produk di salah satu swalayan yang ada di Kecamatan Wonosari, Rabu (31/5/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Sejumlah oknum pegadang di pasar tradisional masih kedapatan menjual bahan makanan dan minuman yang mengandung bahan berhahaya

Harianregional.com, SLEMAN- Sejumlah oknum pegadang di pasar tradisional masih kedapatan menjual bahan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya. Pembeli diminta jeli saat memilih makanan atau minuman tersebut.

Advertisement

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Nurhadiyati Patminingsih mengatakan, berdasarkan hasil operasi yang dilakukan pada beberapa pasar tradisional ditemukan oknum pedagang yang masih menggunakan bahan berbahaya pada makanan dan minuman yang dijual.

"Hasil temuan bervariasi dan kami lakukan sampling untuk mengetahui bahan makanan dan minuman yang digunakan pedagang," ujarnya kepada Harianregional.com, Rabu (31/5/2017).

Dia memaparkan, dari hasil pantauan pengawasan bahan pangan berbahaya yang dilakukan selama Ramadan, didapati sejumlah temuan. Di Pasar Jati ditemukan teri nasi yang mengandung formalin. Temuan yang sama juga didapat di Pasar Colombo, Pasar Pakem, Potrojayan, Gentan dan Pasar Prambanan.

Advertisement

"Di Pasar Prambanan juga ditemukan krupuk dan lanting merah mengandung rhodamin," ungkap Nur.

Di Pasar Potrojayan, selain teri nasi berformalin juga ditemukan kue mangkok dan jipang merah yang mengandung rhodamin. Temuan yang sama juga terjadi di Pasar Pakem. "Di Pasar Gentan, petugas menemukan cendol dan kue mangkok berrhodamin serta tahu isi menggunakan metanil yelow," ujarnya.

Cendol berodamin juga ditemukan di Pasar Ngijon. Adapun di Pasar Godean petugas menemukan lempeng telo jleret merah yang mengandung rhodamin. Pihaknya akan terus melakukan operasi bahan makanan berbahaya tersebut.

Advertisement

"Mereka yang terbukti menjual makanan berbahaya diberikan surat peringatan. Kalau masih ngeyel ijin akan dicabut," kata Nur.

Kepala Disperindag Sleman Tri Endah Yitnani menambahkan, pihaknya juga melakukan pembinaan kepada para pedagang nakal tersebut. Bahkan beberapa barang bukti yang ditemukan juga disita.

"Yang kerupuk, diremuk, yang dawet dimusnahkan. Teri nasi sebagian dibeli dan pedagang diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya," kata Endah.

Terkait masih ditemukannya bahan makanan berbahaya di pasar-pasar tradisional, Endah berharap edukasi akan terus dilakukan. Baik kepada para pedagang maupun masyarakat.  Hal itu sangat diperlukan sehingga masyarakat terutama ibu-ibu yang berbelanja memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk memilih sendiri makanan yang sehat tanpa tambahan berbahaya.

"Kami berharap jadilah konsumen yang teliti dan cerdas. Kami juga mengingatkan para pedagang jangan hanya memikirkan keuntungan tapi juga memelihara kesehatan pembeli," harap Endah.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Makanan Berbahaya
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif