Harianjogja.com, BANTUL--Balai Pengawasan Obat dan Makanan Yogyakarta menemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya saat melakukan pantauan di Pasar Bantul bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Bantul, Rabu (14/6/2017).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Bahan berbahaya tersebut adalah Rhodamin B yang terkandung dalam kerupuk sermier.
Kepala Bidang Pengawasan dan Penyelidikan BPOM Yogyakarta, Triyanti Setyorini mengatakan ada beberapa makanan yang diambil sampelnya diantaranya kerupuk sermier, bakso, jajanan pasar, dawet, dan roti.
Beberapa sampel tersebut langsung dicek di tempat dan terbukti kerupuk sermier yang berwarna merah muda cerah positif mengandung Rhodamin B. Triyanti menjelaskan Rhodamin B adalah pewarna tekstil yang tidak boleh digunakan untuk makanan karena akumulasi bahan tersebut di tubuh dapat menyebabkan kanker, infeksi saluran pencernaan, ganggungan fungsi hati dan kandung kemih.
"Efek Rhodamin B memang tidak langsung terlihat tapi setelah terakumulasi beberapa lama," katanya.
Triyanti menambahkan menurut pengakuan pedagang, produsen kerupuk sermier yang terbukti mengandung Rhodamin B itu berasal dari Kutoarjo. Pihaknya menengarai produsen tersebut sama dengan kasus yang ditemukan BPOM di Gunungkidul dan Kulonprogo.
Maka Triyanti mengatakan akan segera berkoordinasi dengan BPOM Semarang untuk menindaklanjuti temuan ini. "Kami akan temui penjual dan memastikan Kutoarjo-nya mana agar bisa ditangai BPOM Semarang," ia menegaskan.
Pihak BPOM Yogyakarta juga menghimbau masyarakat agar berhati-hati dalam membeli makanan diantaranya jangan membeli makanan yang berwarna mencolok dan mengecek tanggal kadaluarsa untuk makanan kemasan.