Harianjogja.com, SLEMAN--Pandu Dharma Wicaksono, mahasiswa UGM yang ditangkap Polda Kaltim atas kasus pencabulan, dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Baca juga : UGM Siap Beri Sanksi Mahasiswa yang Melakukan Pencabulan
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan jika penangkapan tersebut merupakan hasil laporan di Kaltim. Tim dari Polda Kaltim datang pada Kamis (16/11/2017) lalu pada Polda DIY untuk bantuan penangkapan tersangka.
“Berhasil dan Jumatnya [17/11/2017] tim Polda Kaltim dan tersangka terbang ke Kaltim," ujarnya.
Proses penyidikan sendiri seluruhnya dilakukan oleh Polda Kaltim karena lokasi kejadian seluruhnya berada di wilayah tersebut. Disinggung mengenai kemungkinan adanya korban yang berdiam di DIY karena selama ini pelaku banyak tinggal di Jogja, AKBP Yuliyanto mengatakan sampai saat ini belum ada laporan yang masuk.
Adapun, Pandu, 21, pekan lalu ditangkap polisi sebagai tindak lanjut laporan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Balikpapan karena melakukan kejahatan seksual kepada anak di bawah umur.
Mayoritas korban yang disodomi ini merupakan anggota sejumlah organisasi pemuda yang dikelola oleh tersangka. Korban dibujuk dengan diberikan iming-iming hadiah berupa materi.
Data yang dikumpulkan di lapangan, pelaku sendiri diketahui sempat menjabat sebagai duta anak dan mewakili Indonesia dalam Child Friendly City Asia Pasific pada 2011 silam. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM ini juga menjadi Presiden Green Generation, organisasi lingkungan terbentuk awal di Balikpapan dan aktif di Forum Anak Balikpapan.
Prestasi lainya ialah ikut mengusulkan Peraturan Walikota mengenai Kawasan Sehat Tanpa Rokok di Kota Balikpapan dan masuk dalam kategori Indonesia Green Awards 2013, Kategori Green Local Hero.
Berdasarkan penelusuran wartawan, pelaku dikenal aktif di berbagai organisasi baik internal maupun eksternal kampus. Salah satu narasumber yang enggan disebut namanya mengatakan jika pelaku selama ini diketahui ramah, mudah bergaul dan idenya sangat inovatif.
“Aktif berorgansasi di mana-mana kok, di kampus juga, komunikatif, normal lah” ujarnya yang sempat sekampus dengan pelaku ini.