Madiunpos.com, PONOROGO — Volume material tanah yang longsor dan menimbun Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, diperkirakan mencapai 80.000 kubik.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Volume tanah longsor di Desa Banaran ini mencapai 80.000 kubik,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tri Budiarto, kepada wartawan d lokasi bencana, Senin (3/4/2017).
Tri menyampaikan saat ini telah menyiagakan delapan unit alat berat di lokasi longsor untuk evakuasi dan pencarian korban yang tertimbun longsoran. Evakuasi dan pencarian korban terkendala ketebalan tanah longsoran dan cuaca.
“Kalau pukul 14.00 WIB, biasanya di sini hujan dan ini mengurangi gerak kami sehingga pencarian korban pun dihentikan,” kata Tri.
Dia berkomitmen terus berupaya mengevakuasi dan mencari korban. Hal itu menjadi target utama tim. Lebih lanjut, hasil dari kajian penyebab tanah longsor di Desa Banaran ada beberapa sebab.
Bukit tersebut vegetasinya sudah menipis sehingga membuat akar di tanah juga sedikit. Selain itu, kondisi tanah di bukit tersebut juga rapuh sehingga pada saat hujan mengguyur membuat tanah tersebut longsor.
“Jadi kondisi tanah yang vegetasinya tipis dan tanahnya rapuh mudah terdorong oleh air hujan,” kata dia.
Pantauan Madiunpos.com di lokasi, pencarian korban di lokasi tanah longsor pada hari kedua dihentikan sekitar pukul 13.00 WIB. Penghentian pencarian korban ini karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut.