Esposin, PONOROGO -- Proses evakuasi korban tanah longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo diwarnai insiden longsor susulan dengan skala kecil, Rabu (5/4/2017), sekitar pukul 13.15 WIB.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
"Lari, lari, longsor, longsor," ucap warga bersahutan sembari lari menyelamatkan diri. Mendengar teriakan itu, warga yang berada di sekitar lokasi ikut berhamburan menyelamatkan diri, termasuk petugas keamanan.
Tak sedikit dari mereka terjatuh dan terperosok lumpur, bahkan beberapa di antaranya menggendong anaknya untuk menjauhi lokasi dengan keadaan tergopoh-gopoh. "Kami masih trauma dengan kejadian ini sehingga ada tanah bergerak sedikit sangat takut," ucap Paiman, warga setempat.
Salah seorang warga lainnya, Maryuda menceritakan longsor susulan terjadi secara tiba-tiba dan sempat bergerak turun beberapa meter.
"Saya melihat tanahnya bergerak dan takut seperti kejadian Sabtu lalu. Makanya kami lari dan belum mau lagi ke sana," katanya sembari sesekali menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri.
Longsor susulan berada tidak jauh dari sektor A pencarian, namun pergerakan tanah tidak sampai jauh dan terhenti beberapa meter dan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Setelah peristiwa itu, kegiatan evakuasi menggunakan eskavator dihentikan sementara, khususnya di baik B dan C, sedangkan cuaca terpantau cerah dan sesekali mendung.
Sampai berita ini ditulis, belum ada tambahan jenazah yang ditemukan di hari kelima sehingga total korban masih tiga orang, masing-masing atas nama Katemi, 70, Iwan, 27, dan Sunadi, 47.