Longsor Bantul ditindaklanjuti dengan merelokasi warga
Harianjogja.com, BANTUL--Pemerintah Desa Selopamioro menyiapkan lahan seluas kurang lebih 3000 m2 di Dusun Lanteng untuk merelokasi warga yang tinggal di zona merah ancaman longsor.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Menurut data BPBD ada 551 kepala keluarga (KK) di zona merah ancaman, 9 KK di zona kuning, 461 KK di zona merah resiko, 197 KK di zona kuning resiko.
Lurah Selopamioro, Himawan Sajadti mengatakan banyak warga yang tinggal di tebing-tebing yang rawan longsor jika terguyur hujan deras. "Banyak itu yang tinggal di ereng-ereng kan rawan erosi," kata dia saat dihubungi lewat telepon pada Rabu (5/4/2017).
Untuk mengantisipasi bahaya longsor, BPBD Bantul mengadakan sosialisasi bencana dan mengajak masyarakat untuk mau direlokasi pada Selasa (4/4/2017). Menurut Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul, Dwi Daryanto, pihak desa sudah menyediakan lahan relokasi maka tugas BPBD memberikan stimulan lewat sosialisasi.
Jika bersedia direlokasi setiap KK akan diberikan dana sebesar 25 juta dengan syarat rumah yang berada di zona merah rawan longsor harus ditinggalkan. "Kalau mau digunakan untuk kandang ternak ataupun tempat hasil pertanian enggak apa-apa," ujar dia.
Menurutnya sejauh ini masyarakat menyambut rencana relokasi tersebut dengan antusias namun langkah selanjutnya masih akan dikomunikasikan dan data akan diinventarisir oleh pemerintah Desa Selopamioro.
Namun tidak semua KK dapat direlokasi, BPBD juga mempersiapkan langkah untuk mitigasi struktural. Mitigasi struktural dapat dilakukan denan berbagai cara diantaranya membangun talud, menanam pohon, dan membuat terasering.