Semarangpos.com, SEMARANG – Rencana Wali Kota Semarang Hendra Prihadi menutup Resosialisasi Argorejo atau lebih kondang sebagai lokalisasi Sunan Kuning (SK) Semarang menimbulkan pro dan kontra di kalangan pengguna media sosial Facebook.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Para netizen terbelah, ada yang mendukung rencana penutupan Resosialisasi Argorejo itu, tetapi sebagian menolak penutupan lokalisasi di Semarang tersebut dengan berbagai argumentasi masing-masing. “Saya setuju kalo SK ditutup saja, karena pembinaan kesehatan khususnya pencegahan penularan HIV sangat lemah,” tulis pengguna akun Facebook Aris Soenarto, Kamis (3/3/2016).
Dia menambahkan 90 % pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo atau lokalisasi Sunan Kuning itu bukan warga Kota Semarang, meski bigitu kalau memang mau ditutup para PSK harus diberdayakan sebagaima mestinya. “Mengentaskan memang hal yang cukup sulit tapi harus diusahakan,” ujarnya.
Dukungan penutupan Resosialisasi Argorejo atau lokalisasi Sunan Kuning itu juga diungkapkan pengguna akun Facebook Taufik Handoko. ”Alhamdullah, yang penting Pak Hendy [sapaan akrab Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi] sudah niat dulu, biar Semarang makmur. Jangan takut takut bos, Bu Risma [Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini] aja brani jihad, sentralkan di Bandungan semua saja,” ujar dia.
Sebagai netizen lainnya menolak penutupan Resosialisasi Argorejo alias lokalisasi Sunan Kuning tersebut. ”Lho memang Sunan Kuning itu jalur hijau to kayak Kalijodo [lokalisasi di Jakarta yang ditutup Gubernur Ahok],” tulis pengguna akun Facebook Fatah Ova Muria.
”Ya yo wes..lha wong Ahok itu menggusur Kalijodo urusan pakai jalur hijau kok, bukan mau menghapus prostitus,” imbuh dia.
“Ampun Pak Wali Kota. Jangan ditutup [Sunan Kuning],” pinta pengguna akun Facebook Iskandar Zulkarnain.
“Haha telat, kurang kreatif,” tulis pengguna akun Facebook Cak To.
Keberanian Hendy Diragukan Sebagian pengguna Facebook bahkan meragukan keberanian Wali Kota Semarang menutup lokalisasi Semarang yang telah buka bertahun-tahun tersebut. ”Tenan opo wani?” tulis Adi Pemana.
”Coba kalau berani, Gayaaa ,loe,” komentar pengacara asal Semarang Rangke Margana pada wall Facebooknya.
”Sebelum ada rencana yang jelas dan terukur, ditunda aja. Engko [nanti] mubal,” saran pengguna akun Facebook Yunianto bin Indratmo.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya menyatakan siap menutup lokalisasi Sunan Kuning sebagai dukungan atas kebijakan pemerintah pusat yang akan menutup lokalisasi prostitusi di seluruh Indonesia. “Menutup [lokalisasi Sunan Kuning] setuju, apalagi kalau itu kebijakan pemerintah pusat, Pemerintah Kota Semarang mendukung,” ujar dia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya