Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Harianjogja.com, JOGJA-Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja kewalahan mengatasi limbah laundry seiring bertambahnya usaha jasa laundry di Jogja. Saat ini yang mampu dilakukan BLH adalah menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) portable.
Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan BLH Kota Jogja Pieter Lawoasal mengatakan, pertumbuhan usaha laundry di Kota Jogja bagai jamur yang tumbuh di musim hujan. Banyak bermunculan seiring dengan perkembangan jumlah mahasiswa di Jogja.
Setidaknya, BLH mencatat ada 800 usaha mikro kecil menengah (UMKM) jasa laundry dan industri. Bahkan laundry dari rumah tangga belum terhitung. Semua penyedia jasa laundry tersebut tidak memiliki prototype pengelolaan limbah yang baik.
"Upaya kita menyediakan 20 IPAL portable. Tahun ini rencana kita akan kembali melakukan pengadaan 20 IPAL lagi," kata Pieter saat ditemui seusai acara pembagian peralatan keselamatan untuk Satgas Jaga Sungai dari Kodim 0734 di kantor BLH Jogja, Jumat (9/1/2015)
Pieter mengakui pengadaan IPAL portable masih jauh dari cukup dengan jumlah pengusaha jasa laundry di Jogja. Maka, IPAL portable tersebut disediakan hanya untuk pinjam pakai dan tidak untuk dimiliki sepenuhnya oleh pemilik jasa laundry.
"Saat ini yang mampu kami lakukan untuk penanganan limbah laundry saat ini yang terbaik ya cuma itu," ucap dia.