Esposin, SEMARANG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) belum mau menyimpulkan limbah cair bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dibuang di bantaran Kali Pedes, Dukuh Satir RT 005/RW 009, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, milik PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang berkantor pusat di Sukoharjo.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Limbah B3, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK Jateng, Tri Astuti, mengaku saat ini pihaknya masih menelusuri pemilik limbah B3 yang dibuang di bantaran Kali Pedes Brebes itu.
Promosi Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Best Private Bank for HNWIs
“Kita masih menelusuri siapa pemilik limbah itu. Kenapa dibuang di sana? Apa benar punya PT RUM? Apakah mereka selama ini punya kegiatan pengolahan limbah di sana? Selama ini setahu kami tidak ada kegiatan PT RUM di sana,” ujar Astuti saat dihubungi Espos.id, Minggu (1/12/2019).
Limbah cair B3 yang dibuang di bantaran Kali Pedes, Kutamendala, Brebes itu ditemukan warga Sabtu (30/11/2019). Limbah berwarna kuning kecokelatan dengan bau sangat menyengat itu mencemari lingkungan dan membuat tanaman di area seluas 50 meter x 25 meter mati.
Dalam penemuan itu warga juga menemukan segel bertuliskan PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo dengan nomor segel 1803425. Limbah itu diduga dibuang oleh orang tak dikenal, Rabu (27/11/2019) di sekitar bantaran Kali Pedes.
Ada dugaan limbah tersebut dibuang saat tengah malam atau ketika lingkungan tersebut sepi dan tidak ada akivitas orang. Menurut warga pembuangan limbah itu sudah yang kali ketiga dilakukan.
Astuti mengatakan saat ini pihaknya masih menjalin komunikasi dengan DLH Brebes untuk meminta keterangan lebih detail.
“Kita selidiki, ini jenis limbah B3 apa? Apa limbah bekas medis atau lainnya. Ini saya juga masih minta keterangan dari dinas lingkungan hidup setempat,” tuturnya.
Pencemaran limbah PT RUM Sukoharjo selama ini memang kerap menjadi polemik. Permasalahan limbah di perusahaan yang memproduksi kapas sintetis atau serat rayon itu bahkan kerap dikeluhkan warga yang tinggal di sekitar pabrik tersebut di Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.
Terbaru, warga Sukoharjo bahkan sempat menggelar demo secara besar-besaran agar pabrik PT RUM ditutup. Demo digelar di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, Rabu lalu.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya