Esposin, JOGJA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) beberapa waktu lalu menyampaikan terkait sesar aktif baru di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Sesar Mataram. Selain sesar ini, ternyata di wilayah Yogyakarta ada beberapa sesar aktif.
Bahkan, satu sesar aktif yakni Sesar Opak yang diketahui menjadi pemicu gempa besar di DIY pada 2006. Dalam catatan Harianjogja.com (Solopos Media Group), ada beberapa sesar aktif yang ada di wilayah Yogyakarta yang pernah disebutkan peneliti dan otoritas pemerintah.
- Sesar Opak
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Pada November 2022, BPBD DIY merilis 27 kecamatan yang dilalui Sesar Opak dan menjadi kawasan rawan bencana. Adapun ke-27 kecamatan di DIY yang berpotensi terdampak tersebut terdiri atas 16 kecamatan di Bantul yaitu Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, Sewon dan Srandakan.
Kemudian lima kecamatan di Kulonprogo yaitu Galur, Kalibawang, Lendah, Sentolo dan Pengasih. Selain itu ada enam kecamatan rawan gempa di Sleman terdiri atas Mlati, Depok, Berbah, Prambanan, Kalasan dan Sleman.
- Sesar Progo
- Sesar Oya
- Sesar Dengkeng
- Sesar Mataram
Berdasar data pemutakhiran sesar aktif yang dilakukan BRIN, Danny menyebutkan sesar yang membentang dari timur ke barat tersebut baru dipetakan pada 2021 dengan nama Sesar Mataram.
Ia mengatakan pada Sesar Mataram bagian timur sebelumnya dikenal sebagai Sesar Dengkeng.
"Ini sebetulnya sudah dikenal juga sebagai Sesar Dengkeng pada waktu itu di sebelah timurnya, tapi baru diketahui bahwa Sesar Dengkeng ini masih menerus ke arah barat melewati tengah-tengah Kota Yogyakarta," ujar Danny Hilman Natawidjaja dalam acara lokakarya nasional "Perkembangan Terkini Pemutakhiran Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia" di Jakarta, pada 29-30 November 2022 yang juga disiarkan melalui akun Youtube Kementerian PUPR.