Lima hari sekolah dikhawatirkan menghilangkan pelajaran agama
Harianjogja.com, SLEMAN -- Kekhawatiran mengenai hilangnya mata pendidikan agama paskapenerapan Full Day School (FDS) dinilai merupakan dampak dari kesalahan informasi yang diterima masyarakat. Sejauh ini, sekolah berbasis madrasah di Sleman diketahui belum ada yang harus menerapkan sistem lima hari sekolah itu.
Baca Juga : LIMA HARI SEKOLAH : Ratusan Siswa Demo Tolak FDS Plt Kepala Kementriaan Agama (Kemenag) Sleman, Abdul Haris beropini ada informasi yang terputus dari pengampu kebijakan di atas hingga ke masyarakat sehingga terbentuk anggapan FDS akan menghilangkan pelajaran agama.
“Infonya terputus di sana itu[pemerintah pusat] jadinya beda [pemahaman],” ujarnya, Rabu (16/8/2017).
Ia mengatakan pendidikan yang berada di bawah Kemenag diselenggarakan dengan koridor pendidikan karakter sehingga pelajaran agama menjadi sebuah keharusan. Ia juga menegaskan jika pelaksanaan masrasah diniyah (madin) di Sleman akan tetap berjalan sebagaimana sebelumnya. Bahkan, pihaknya berjanji selama ini tetap mengawal dan bertanggung jawab atas jalannya madin.
Dengan demikian, jalannya madin juga selaras dengan penerimaan pelajaran agama oleh siswa. Pasalnya, lewat madin maka siswa dikatakan akan menerima banyak sekali pelajaran agama yang sangat mendetail. Saat ini terdapat 135 madin di seluruh Sleman yang siswanya terdiri dari jenjang SD dan SMP.