Esposin, KUDUS — Kesebelasan peserta kompetisi Liga 2, Persijap Jepara, mengadukan wasit yang memimpin pertandingan antara PSS Sleman melawan Persijap Jepara di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (18/8/2017), kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Kinerja wasit itu dinilai buruk sehingga merugikan Persijap.
Promosi 2,6 juta Pelaku UMKM Dapatkan Akses Pembiayaan KUR BRI di Sepanjang 2024
"Laga lanjutan Liga 2 tersebut dipimpin wasit Muhammad Arnando asal Padang," kata Chief Executive Officer (CEO) alias Pejabat Eksekutif Tertinggi Persijap Jepara Esti Puji Lestari di Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (20/8/2017). Selain melaporkan wasit, kata dia, Tim Persijap juga melaporkan asisten wasit 1 Wildan Abrari asal Denpasar, asisten wasit 2 Supriadi asal Palembang, dan wasit cadangan Bambang Sutiono asal Malang.
Esti Puji Lestari menganggap kinerja perangkat pertandingan PSS Sleman versus Persijap Jepara itu sangatlah buruk, banyak mengambil keputusan yang merugikan tim Persijap Jepara. Selain itu, imbuh dia, hadiah penalti yang diberikan untuk tim tuan rumah PSS Sleman juga patut dipertanyakan.
Kejadian tersebut, katanya, terjadi pada menit ke-83, ketika wasit Arnando asal Padang menganggap terjadi pelanggaran di area penalti Persijap. Akibat hadiah penalti tersebut, Persijap harus menerima kekalahan 0-1.
"Kami tidak merujuk kepada penalti di menit-menit akhir, tapi mengacu kepada seluruh pertandingan 90 menit jelas sekali ada indikasi keberpihakan wasit Arnando asal Padang dalam mengambil keputusan," ujarnya.
Keputusan wasit menghadiahi pemain Persijap lima kartu kuning, kata dia, juga membuat tim Persijap mengalami beban untuk menjalani laga Liga 2 tersebut. "Meskipun demikian, kami tetap mencoba bermain fair play dan bersih," ujarnya.
Ia berharap, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru bersedia mengevaluasi kinerja wasit Arnando dan perangkat pertandingan. "Kami memang berharap ada perubahan dan reformasi di sepak bola nasional," ujarnya.
Menurut dia, PSSI juga perlu membangun kinerja wasit yang lebih cermat, lebih berwawasan dan lebih terlatih. Persijap Jepara, lanjut Esti, lebih mengutamakan bermain fair play untuk semua tim tanpa terkecuali dan bukan hanya untuk pertandingan saat melawan PSS Sleman.
Selain mengirimkan surat protes atas kinerja wasit asal Padang beserta perangkat pertandingan, Persijap Jepara juga turut menyertakan bukti rekaman video penuh pertandingan kesebelasan itu melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo dalam lanjutan kompetisi Liga 2, Jumat lalu.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya