by Adhik Kurniawan - Espos.id Jateng - Selasa, 6 Agustus 2024 - 13:57 WIB
Esposin, SEMARANG – Sebanyak lima ekor sapi di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mati tak wajar pada Selasa (6/8/2024) pagi. Adapun kerugian yang dialami diprakirakan mencapa ratusan juta.
Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur, Muhfasodin, 38, mengatakan ada puluhan peternakan di Kelurahan Cepoko.
Namun, kematian secara massal ini hanya terjadi di dalam satu kandang atau milik seorang peternak.
“Ini kan awalnya Senin (5/8/2024) sore sapi mau makan, terus dikasih [makanan] ampas tahu sama singkong sama pemiliknya, nah habis makan semua, pemiliknya pulang mau salat Maghrib, terus malamnya dicek sehat semua, tapi tahu-tahu, Selasa pagi, jam 05.30 WIB [lima sapi] mati semua,” terang Muhfasodin di lokasi, Selasa.
“Ini kan awalnya Senin (5/8/2024) sore sapi mau makan, terus dikasih [makanan] ampas tahu sama singkong sama pemiliknya, nah habis makan semua, pemiliknya pulang mau salat Maghrib, terus malamnya dicek sehat semua, tapi tahu-tahu, Selasa pagi, jam 05.30 WIB [lima sapi] mati semua,” terang Muhfasodin di lokasi, Selasa.
Sebelum kejadian tak wajar Selasa ini, pada Sabtu-Senin (3-5/8/2024) lalu, lima sapi juga mati seketika. Namun untuk kematian lima sapi yang awal ini, terdapat kejala sakit.
“Jadi totalnya sebenarnya 10. Cuma 5 sebelumnya matinya enggak semua dan ada gejala sakit. Nah yang kedua ini 5 langsung mati semua, padahal malamnya sehat-sehat saja,” katanya.
Namun, para sapi tersebut diduga sempat memberontak ingin lepas dari tapi atau keluar kandang sebelum akhirnya jatuh mati.
“Kondisi matinya lidahnya melet [keluar], enggak ada busa [di mulutnya]. Terus kan itu ditali sapi-sapinya, kayaknya memberontak pengen lepas kalau tak lihat bekasnya,” jelasnya.
Muhfasodin juga mengaku kejadian sapi mati tak wajar ini baru kali pertama terjadi di Kelurahan Cepoko.
Ia pun tak mau menduga-duga atau menuduh sembarangan terkait adanya sapi yang mati massal ini.
“Biasanya demam, baru mati. Ini benar-benar enggak wajar, makanya kemarin lapor dokter hewan biar diperiksa. Tapi hasilnya belum keluar. Dan kita nunggu aja hasil lab, enggak mau suudzon,” akunya.
Terkait kerugian, Muhfasodin memprakirakan satu sapi harganya bisa mencapai Rp20 juta. Praktis bila ada 10 ekor sapi, maka kerugian pemilik mencapai Rp200 juta.
Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, membenarkan terkai peristiwa 5 sapi mati tak wajar ini. Pihaknya saat ini masih melakukan olah TKP untuk mencari penyebab kematiannya.
“Totalnya 10, tapi yang kita atensi 5. Dan dugaannya belum diketahui, ini anggota turun tangan melakukan penyelidikan,” kata Kompol Agung.