Leptospirosis Gunungkidul jumlah kasus terus bertambah.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sebaran penyakit leptospirosis di Gunungkidul terus meluas. Kali ini, dugaan penyakit karena air seni tikus ditemukan di wilayah Semanu, bahkan korbannya sampai meninggal dunia.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Baca Juga : LEPTOSPIROSIS GUNUNGKIDUL : Sebaran Meluas, Pasien dari Semanu Ikut Meninggal
Kasus leptospirosis yang marak di wilayah Gunungkidul sudah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul.
“Sudah kita koordinasikan dan upaya pencegahan akan terus kami galakan,” kata Bupati Gunungkidul Badingah, Selasa (21/3/2017).
Disinggung mengenai potensi penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) leptospirosis, Badingah mengaku belum memikirkan hal tersebut.
“Kami belum tetapkan KLB, tapi upaya pencegahan dan penganggulangan akan terus kami lakukan,” kata Badingah.
Kepala Seksi Pengendalian Penyebaran Penyakit Tidak Menular dan Zoonensis, Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul Yudo Hendratmo mengatakan, ada penambahan temuan penyakit yang diduga karena leptospirosis sebanyak empat kasus. Kendati demikian, informasi ini masih sebatas lisan dan belum ada pemberitahuan secara resmi.
“Kalau dengan tambahan empat kasus ini maka jumlahnya ada 38 kasus,” katanya, kemarin.