Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Menjelang libur Lebaran tahun ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul sudah menyiapkan semua potensi kekuatan yang ada. Di antaranya adalah enam buah ambulans, satu mobil jenazah, dan satu mobil operasional.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kepala Markas PMI Bantul Mufti Kamal menyebutkan keenam ambulans yang dimilikinya memang belum berstandar gawat darurat. Fasilitas yang dimiliknya, sejauh ini memang hanya untuk pertolongan pertama saja.
Untuk sebuah ambulans berstandar gawat darurat, diakuinya memerlukan biaya yang mencapai miliaran rupiah. Meski begitu, khusus untuk menyambut libur Lebaran kali ini, pihaknya tetap menyiagakan 100 orang personilnya.
Ratusan personil itu berasal dari beberapa komunitas, yakni Korps Suka Rela (KSR), Tenaga Suka Rela (TSR), Bantul Emergency Servicenya Support (BESS) 118, serta tenaga dari markas PMI Bantul sendiri.
Mereka akan tersebar di lima pos yang berbeda. Selain di Markas PMI sendiri pos-pos itu masing-masing ada di sekitar bundaran Pasar Seni Gabusan (PSG), simpang empat Druwo, simpang empat Sedayu, serta sekitar Hutan Pinus Mangunan Dlingo. “Khusus untuk yang di Hutan Pinus, pos baru akan kami siagakan sejak tanggal 26-30 Juli,” katanya.
Terpisah, Kapolres Bantul AKBP Imam Kabut Saryadi mengatakan, pihaknya merasa sangat terbantu dengan adanya kesiapan dari armada PMI tersebut. Pasalnya, saat terjadi kecelakaan lalu lintas, terutama untuk kasus-kasus yang memerlukan penanganan cepat, peran ambulans sangat penting. “Kesigapan personil PMI jelas sangat membantu,” tegasnya saat dihubungi terpisah.
Ia menjelaskan, untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan keselamatan para pemudik dan wisatawan di Bantul, pihaknya mengaku telah menyiagakan setidaknya 19 posko yang meliputi Pos Pelayanan, Pos Pengamanan, dan Pos Pantau yang tersebar di sejumlah titik.