Harianjogja.com, JOGJA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY masih memberlakukan status siaga darurat bencana selama libur Lebaran 2013.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi mengatakan status yang sudah diberlakukan sejak 21 Juni itu kian penting dipertahankan sampai batas akhir, karena pada libur Lebaran kali ini bertepatan dengan musim peralihan hujan kemarau.
“Pada musim peralihan ini gelombang laut tinggi mencapai empat meter,” kata Gatot di Kantor BPBD DIY, Jumat (2/7/2013).
Tingginya gelombang laut itu berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika karena adanya perbedaan tekanan udara dengan wilayah utara Indonesia. Udara yang berhembus kencang menuju tekanan yang lebih rendah di utara memicu tingginya gelombang laut.
Kepala Pusat Data BMKG Jogja, Tony Agus Wijaya mengatakan bahaya mandi di laut saat musim peralihan ini tidak hanya disebabkan tingginya gelombang, juga karena arus deras di dalam palung.
Keberadaan palung yang berada di dekat pantai itu merupakan karakteristik pantai- pantai selatan DIY. “Arus di dasar palung itu yang mudah menarik wisatawan ke dalam laut,” ungkapnya.
Agus mengatakan meskipun sekarang ini memasuki musim kemarau, hujan masih dimungkinkan terjadi. Sehingga mereka yang tinggal daerah longsor juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Kepala Balai Penelitian dan Pengkajian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogja Subandriyo mengatakan kondisi Merapi yang belakangan ini mengeluarkan hujan abu dalam status Aktif Normal.