Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Tim Search And Rescue (SAR) Pantai Krakal mempertanyakan peran UPT Puskesmas Tanjungsari dalam membantu mengatasi banyaknya wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Pasalnya hingga Selasa (13/8/2013) , tak ada bantuan medis dari Puskesmas tersebut.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Koordinator SAR Pantai Krakal, Sudarjito mengatakan bantuan justru datang dari UPT Puskesmas Tepus. Padahal Pantai Krakal masuk wilayah Kecamatan Tanjungsari.
Tim SAR Pantai Krakal sangat memerlukan bantuan tenaga medis lantaran banyak wisatawan yang terkena sengatan ubur-ubur. Tak jarang para korban harus mendapatkan bantuan oksigen karena mengalami sesak napas.
“Tadi saya minta bantuan ambulans tapi yang siaga malah dari Tepus yang kebetulan stand by di Pantai Sundak. Kami juga tidak tahu UPT Puskesmas Tanjungsari itu siaga di mana,” papar dia kepada Harian Jogja.com, Selasa (13/8).
Pada Senin (12/8/2013), Tim SAR Pantai Krakal lebih kerepotan lagi karena banyak wisatawan yang mengalami sesak napas akibat tersengat ubur-ubur. Karena keterbatasan tabung oksigen, penggunaannya pun bergantian.
“Tenaga kami kan terbatas. Kami sangat membutuhkan bantuan dari Puskesmas. Bahkan saking banyaknya wisatawan yang terkena sengatan ubur-ubur, persediaan alkohol dan amoniak pun semakin menipis,” lanjut dia. Sayangnya, pihak UPT Puskesmas Tanjungsari masih belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan.
Sudarjito mengatakan wisatawan kebanyakan belum tahu ubur-ubur. Namun pihak SAR selalu memperingatkan wisatawan hati-hati dan waspada.
Salah satu korban yang mengalami sesak napas, Ilham Rais,19 asal Magetan, Jawa Timur, mengaku tidak mengetahui sedang banyak ubur-ubur. Ia pun dengan santai masuk ke air. “Tidak tahu kalau ada ubur-ubur,” papar dia.