Esposin, KULONPROGO -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun Kulonprogo, DI Yogyakarta, mencatat saat ini baru 37% dari total masyarakat yang terlayani air bersih.
Direktur Utama PDAM Tirta Binangun Kulonprogo, Jumantoro, mengatakan masyarakat yang telah terlayani air bersih sebelumnya sempat mencapai 54%. Namun, berdasarkan standar baru angka masyarakat yang telah terlayani air bersih baru mencapai 37%.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Dikarenakan, standarisasi saat ini berbeda ya. Kalau dulu satu sambungan rumah [SR] itu hitungannya enam jiwa. Saat ini, hitungannya menjadi empat jiwa per satu SR," kata Jumantoro saat dikonfirmasi pada Senin (21/3/2022).
Baca Juga: Diduga Terpeleset, Kakek-Kakek di Kulonprogo Ditemukan Tewas di Sungai
Lebih lanjut, standar kelayakan kebutuhan air bersih adalah 49,5 liter/kapita/hari. Badan dunia UNESCO sendiri pada tahun 2002 telah menetapkan hak dasar manusia atas air yaitu sebesar 60 liter/orang/hari.
Ketetapan UNESCO di atas belum diterapkan di wilayah Kulonprogo. Jumantoro mengatakan bahwa berdasarkan peraturan Menteri PUPR, kebutuhan warga difasilitasi sebesar 100 liter per orang per hari.
"Pelayanan air bersih di Kulonprogo didukung oleh enam IPA atau instalasi pengolahan air. Masing-masing IPA Clereng, Sermo, Sentolo, Kalibawang, Lendah dan Salamrejo," terang dia.
Baca Juga: Sedih, Petani di Kulonprogo Kehilangan Seekor Sapi Seharga Rp13 Juta
Jumantoro menyebutkan bahwa target penambahan jaringan air bersih per tahunnya sebanyak tiga tahun. Sejumlah kendala menjadi faktor layanan air bersih belum terealisasi 100%.
"Kendala kami adalah yang utama topografi ya. Di wilayah Kulonprogo banyak terdapat pegunungan. Kami mendapatkan dukungan layanan air bersih bagi masyarakat melalui Pamsimas. Untuk wilayah yang sudah terlayani air bersih berada di kapanewon Panjatan, Pengasih, Lendah, Wates, Kokap, Sentolo, dan Nanggulan," ujar Jumantoro.