regional
Langganan

LAHAR MERAPI : Sopir Tak Bawa Alat Komunikasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Sunartono Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Minggu, 19 Januari 2014 - 21:40 WIB

ESPOS.ID - FOTO TRUK TERJEBAK LAHAR DINGIN : Truk Penambang Pasir Terjebak Lahar Dingin Merapi

Harianregional.com, SLEMAN – Peristiwa tewasnya dua orang di Sungai Gendol, berawal saat alat berat dan belasan truk serta puluhan penambang nekat beroperasi di Kaliadem pada Minggu (19/1). Padahal kawasan itu termasuk dalam zona merah alias tidak boleh ditambang. Sekitar pukul 13.30 WIB kawasan lereng merapi terjadi hujan. Kendati demikian aktifitas penambangan tetap saja berjalan di dalam 'cawan raksasa' dengan kedalaman sekitar 50 meter dari bibir bagian atas Sungai Gendol itu.

Puncaknya sekitar 30 menit setelah hujan turun, tiba-tiba secara perlahan terjadi aliran deras lahar hujan. Aliran itu membawa material Merapi seperti batu dan pasir. Para penambang serta yang mengoperasikan alat berat dan truk di dalam Sungai Gendol pun berusaha menyelamatkan diri. Kendati demikian satu truk dan satu alat berat tergerus aliran lahar hujan.

Advertisement

Mereka terjebak karena sopir alat berat saat mengoperasikannya di dalam sungai sedang tidak membawa Handy Talki (HT). Sehingga tidak mengetahui adanya informasi aliran lahar hujan. Sopir alat berat bernama Nur Kholis warga Srumbung Magelang berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka di kedua kakinya.

"Informasinya sopir backhoe tidak membawa HT, biasanya kalau ada lahar bisa dikomunikasikan," terang Kepala Desa Kepuhharjo, Cangkringan, Heri Suprapto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (19/1/2014).

Sementara apes bagi kedua korban tewas. Saat lahar hujan mulai menerjang, sopir truk, Hartono berada di dalam kabin. Sedangkan Kernet, Edi, berada di kepala bagian atas truk tersebut. Saat berusaha menyelamatkan diri, Hartono sempat pingsan. Sedangkan Edi yang juga berusaha menyelamatkan diri kemudian terseret lahar hingga ditemukan tewas.

Advertisement

"Sopirnya pingsan, keduanya mau ditolong sudah tidak memungkinkan," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ganasnya aliran lahar hujan di hulu sungai Gendol, Merapi kembali memakan korban. Dua orang tewas setelah tergulung derasnya lahar hujan di area penambangan ilegal Dusun Kaliadem, Kepuhharjo, Cangkringan Sleman, Minggu (19/1/2014).

Korban tewas bernama Hartono, 35, merupakan sopir dan Edi, 30, adalah kernet dari  truk nopol K 1979 EB yang terjebak aliran lahar. Keduanya merupakan warga Desa Panjang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Kedua korban tengah mengoperasikan truk milik Sunardi warga Purworejo, Cabean, Kudus, Jawa Tengah untuk mengambil pasir Merapi.

Advertisement
Advertisement
Sugeng Pranyoto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif