regional
Langganan

Lahan Cabai Seluas 100 Hektare di Bantul Diserang Patek, Petani Rugi Besar

by Jumali  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 26 September 2024 - 16:56 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi tanaman cabai yang terserang hama patek di Srigading, Sanden, Bantul. (Harian Jogja / Andreas Yuda Pramono)

Esposin, BANTUL – Sedikitnya 100 hektare lahan yang ditanami cabai di Kabupaten Bantul terserang hama patek. Akibat serangan jamur Colletotrichum atau jamur Gloeosporium itu membuat petani gagal panen dan kualitas panen cabai yang dihasilkan turun.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, tak menampik bahwa tanaman cabai terserang patek dan jamur ketika memasuki musim penghujan kali ini. Bahkan serangan patek tidak hanya terjadi di lahan cabai di Kapanewon Sanden, tapi sejumlah sentral penghasil cabai di Nawungan, Imogiri.

Advertisement

"Kalau yang terserang 100 hektare ada, dari 700 hektare lahan yang ditanami cabai. Iya, daerah pantai selatan, Nawungan dan Srunggo," kata Joko.

Joko menyampaikan akibat serangan jamur tersebut, produksi cabai di Bumi Projotamasari mengalami penurunan. Hanya saja, Joko masih enggan menyebutkan sejauh mana penurunan produksi cabai akibat serangan patek.

Advertisement

"Sejauh ini ada beberapa yang sudah panen, tapi bulan depan kemungkinan sudah banyak yang panen," imbuh Joko.

Menurut Joko, saat ini pihaknya terus mengantisipasi tanaman cabai yang terkena patek di beberapa wilayah. Akan tetapi, karena faktor cuaca juga berdampak kepada pengendalian dan pemberantasan patek.

Advertisement

"Kami sudah berusaha melakukan pengobatan juga, tapi sejauh ini memang belum maksimal," ucap Joko.

Bendahara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Srigading, Abdul Mukid, mengatakan puluhan hektare tanaman cabai milik petani di Kapanewon Sanden terserang hama patek beberapa waktu terakhir. Akibat serangan patek itu membuat para petani gagal panen dan kualitas dari cabai yang dihasilkan turun.

"Tidak hanya itu, karena serangan patek itu, juga membuat harga cabai di tingkat petani saat ini jatuh. Di sini harga cabai di tingkat petani hanya sekitar Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogram saja. Karena memang cabai hasil panen banyak yang rusak dan mengalami penurunan kualitas," katanya.

Padahal, jika tidak terkena hama patek, harga cabai di tingkat petani tersebut, lanjut Abdul, bisa saja lebih tinggi. Sebab, saat ini rata-rata harga cabai di luar DIY mencapai Rp21.000 per kilogram.

Menurut Abdul, dengan adanya hama patek tersebut juga berdampak kepada keberlangsungan para petani cabai di wilayahnya. Selain gagal panen, para petani juga terancam mengalami kerugian cukup besar.

"Jelas rugi, mas. Harga jualnya segitu. Jumlah produksinya dan kualitas dari cabai juga turun," imbuh Abdul.

Berita ini telah tayang di Harianregional.com dengan judul 100 Hektare Lahan Cabai di Bantul Terserang Hama Patek


Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif