Harianjogja.com, KULONPROGO- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mempersiapkan sembilan titik untuk pemantauan bencana di wilayah ini.
Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo, mengatakan, sedang mempersiapkan sembilan titik posko untuk memantau wilayah rawan bencana di Kulonprogo.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Selain daerah pegunungan dengan ancaman longsor, wilayah bantaran Kali Progo, Serang, dan Bogowonto berpotensi banjir tertutama selama musim penghujan.
Informasi yang diperoleh dari BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi sampai pertengahan Februari 2014.
“Kalau hanya mengandalkan laporan bencana sulit, sehingga perlu adanya posko yang dapat memantau keadaan secara langsung,” ujarnya, Selasa (21/1/2014)
Diuraikannya, delapan posko tersebar dari Kalibawang hingga Banaran dan satu posko pusat pengendalian operasional di kantor BPBD Kulonprogo.
Menurut Untung, penyebab banjir yang kerap melanda wilayah Kulonprogo bukan hanya curah hujan tinggi melainkan juga daerah resapan yang tidak baik.
Sepanjang 2013, kerugian dari bencana alam di Kulonprogo mencapai Rp500 juta, mencakup kerugian perorangan maupun infrastruktur.
Untuk meminimalkan dampak bencana di tahun ini, BPBD Kulonprogo telah melakukan koordinasi dengan SKPD, mengoptimalkan personel, memasang radio komunikasi, serta memaksimalkan tupoksi.