Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan 60 unit mesin pompa air untuk mengantisipasi lahan sawah milik petani yang mengalami kekeringan.
Sekretaris Dispertan Kulonprogo Muh Aris Nugroho mengatakan pihaknya telah menyiapkan brigade perlindungan tanaman untuk mengatasi kekeringan.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Brigade perlindungan tanaman terdiri dari persiapan pompa air milik dinas dan petugas lapangan. Alat ini dipersiapkan supaya dimanfaatkan oleh kelompok dengan sistem pinjam pakai dengan gratis," kata Aris.
Ia mengatakan petani Kulonprogo secara kelompok mengajukan pinjaman ke dinas. Mereka diberi kesempatan dengan meminjam pompa air selama tiga bulan. Namun, biaya operasional menjadi tanggung jawab pemakai.
"Mekanisme pinjamannya, kelompok mengajukan pinjaman yang diketahui pemerintah desa, kecamatan dan petugas lapangan yang kemudian diajukan ke dinas," katanya.
Aris mengatakan Kulonprogo sedikitnya ada 711 unit pompa air dan traktor roda dua 614 unit yang tersebar ke kelompok tani di 12 kecamatan.
"Pada tahun ini, rencananya delapan kecamatan yakni Pengasih, Sentolo, Panjatan, Galur, Nanggulan, Kalibawang, Temon dan Wates akan mendapat 36 unit dari Kementerian Pertanian [Kemtan]. Alat ini akan dibagikan ke kelompok-kelompok," kata Aris.
Saat ini, lanjut Aris, sebagian besar wilayah di Kulonprogo memasuki masa tanam ke tiga yakni menanami palawija, dam tanaman hortikultura. Namun, untuk Kecamatan Kalibawang dan persawahan daerah irigasi Sapon yakni Galur dan sebagian Lendah memasuki masa tanam pertama yakni menanam padi mulai Agustus.
"Kami mengimbau kepada petani yang lahannya memasuki masa tanam pertama segera dipersiapkan segalanya. Mulai dari persemaian benih dan ketersediaan pupuk," katanya.