Harianjogja.com, KULONPROGO—Permintaan pinjaman kredit di lembaga keuangan mikro pedesaan kian tinggi. Lembaga keuangan yang kini telah dikukuhkan sebagai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini justru kekurangan modal untuk memenuhi kebutuhan kredit nasabahnya.
Kepala LKM Binangun Bendungan Ratih Purwanti mengatakan minat masyarakat mengajukan pinjaman uang baik sebagai modal usaha maupun pribadi semakin banyak.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
"Kendala kami di permodalan. Kadang kalau ada nasabah yang mendadak mengajukan pinjaman, kami sering menolak karena tidak ada modal," ungkap Ratih, Selasa (20/5/2014).
Tingginya minat masyarakat pedesaan yang mengajukan pinjaman, tak terlepas dari sulitnya akses perbankan. Ratih memaparkan LKM memberikan kemudahan pengajuan kredit, tanpa persyaratan yang rumit dan proses yang panjang. Kredit yang diajukan bahkan dapat langsung dicairkan.
"Kalau di sini memang limit pinjamannya terbatas maksimal sampai Rp15 juta. Untuk jangka waktu angsuran juga cukup panjang bisa tiga sampai empat tahun," papar Ratih.