Madiunpos.com, MADIUN -- Selamat Hari Jadi ke-102 Kota Madiun. Pada 22 Juni 2020 ini, Kota Madiun menapaki usia satu abad lebih dua tahun.
Adanya pandemi Covid-19, memaksa Pemerintah Kota Madiun merayakan Hari Jadi dengan lebih sederhana. Meski demikian, tetap penuh makna. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya hiburan ditiadakan. Sebagai gantinya kegiatan sosial dan keagamaan semakin ditingkatkan. Anggaran perayaan Hari Jadi dialihkan untuk penanganan Covid-19, terutama untuk bantuan bagi warga yang membutuhkan.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Untuk merayakan Hari Jadi ke-102, Pemkot Madiun menggelar acara tasyakuran dengan memotong tumpeng di halaman Balai Kota Madiun, Sabtu (20/6/2020) pagi.
Ada Pendekar Pakai Masker, Ini Makna Logo Hari Jadi ke-102 Kota Madiun
Nuansa religius tampak kental dalam perayaan ulang tahun ini. Ada 30 hafiz yang membacakan ayat suci Al-Quran dalam sebelum pemotongan tumpeng dilakukan. Doa bersama pun dipanjatkan untuk kemajuan kota yang hanya memiliki tiga kecamatan ini, yakni Kecamatan Manguharjo, Kecamatan Kartoharjo, dan Kecamatan Taman.Setelah menggelar tumpengan dan khataman Alquran, acara perayaan berlanjut di Gedung DPRD Kota Madiun. Di gedung wakil rakyat ini, puncak perayaan Hari Jadi ke-102 Kota Madiun dilaksanakan. Para pejabat dan wakil rakyat bersama-sama berdoa untuk kemajuan Kota Madiun di usianya yang sudah tidak muda lagi.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan momen Hari Jadi ini menjadi pelecut semangat untuk mengatasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Berbagai program pemerintah untuk mengembalikan perekonomian dan stabilitas ekonomi telah dilakukan di era new normal ini.
Awali Peringatan Hari Jadi ke-102 Kota Madiun, Wali Kota Ziarah Makam Leluhur
“Kegiatan yang bersifat mendatangkan massa dalam jumlah besar dan menghibur masyarakat nanti digelar tahun depan. Peringatan tahun ini difokuskan untuk hal-hal yang bersifat sosial dan keagamaan,” jelas dia.Prioritaskan Ekonomi Kerakyatan
Maidi kembali mengingatkan Kota Madiun tidak memiliki sumber daya alam yang cukup seperti di wilayah kabupaten. Untuk itu, sektor jasa harus digenjot semaksimal mungkin. Sehingga perekonomian bisa terus terjaga.Wali Kota menyadari perekonomian menjadi terpuruk akibat pandemi Covid-19. Tetapi, hal itu perlahan teratasi dengan dibukanya kembali seluruh aktivitas perekonomian masyarakat dalam tatanan new normal.
Prioritaskan Penanganan Covid-19, Perayaan Hari Jadi Kota Madiun Digelar Lebih Sederhana
Tetap Muda
Maidi menegaskan dengan usia yang sudah lebih dari satu abad berarti Kota Madiun sudah termasuk tua. Meski demikian, penampilan Kota Madiun harus tetap muda. Muda dalam arti harus lebih menarik sehingga digandrungi masyarakat.Dengan penataan wajah kota yang terus dilakukan Pemkot, diharapkan warga semakin nyaman dan betah tinggal di Kota Madiun. Selain itu bisa menarik wisatawan untuk datang dan berwisata ke kota yang memiliki julukan Kota Pendekar ini.
Polisi Tidur Jl. Pahlawan Madiun Sudah Diaspal, Aman Dilalui Mobil Ceper
Penataan wajah kota memang menjadi salah satu prioritas Pemkot Madiun. Hasil dari penataan wajah kota ini bisa kita jumlah salah satunya di Jl. Pahlawan atau Pahlawan Street Center. Jantung Kota Madiun ini kini tidak hanya jadi kawasan pusat pemerintahan, namun juga destinasi wisata yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.Di jalan ini, pemkot juga membangun miniatur ikon negara-negara di dunia, seperti Patung Merlion Singapura, Menara Eiffel Parancis, Kabah Mekkah, Tower Zam-Zam Mekkah, dan Big Ben Inggris.
“Dengan adanya ikon-ikon dunia tersebut, masyarakat yang belum bisa ke sana, bisa melihat duplikat ikon dunia itu di Madiun. Bisa foto-foto. Dengan penataan seperti ini, orang akan datang ke kota,” ujar Maidi.
Penyelesaian Speed Bump Jl. Pahlawan Ditarget Rampung 2 Hari
Lebih lanjut, dalam perayaan Hari Jadi ke-102 ini, Wali Kota meminta kepada masyarakat untuk ikut mendoakan Kota Madiun supaya segera terbebas dari Covid-19. Wali Kota meminta partisipasi aktif masyarakat untuk sama-sama menghadapi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Tanpa itu, upaya pemerintah tak akan optimal. (ADV)