Esposin, JOGJA -- Video berisi aksi klitih terjadi di Titik Nol Kilometer Jogja viral di media sosial. Aksi klitih itu terjadi pada Selasa (7/2/2023) dini hari.
Dalam video yang beredar, beberapa pemuda yang diduga pelaku klitih menganiaya seorang pemuda. Bahkan pemuda yang mengenakan helm itu dibacok menggunakan celurit berkali-kali.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Polisi saat ini telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Beberapa saksi pun telah diperiksa.
Berdasarkan keterangan para saksi, aksi klitih itu bermula saat kedua belah pihak saling pepet saat melintas di Jalan KH Ahmad Dahlan. Peristiwa itu berujung konflik dari kedua belah pihak.
Kepala Seksi Humas Polresta Jogja, AKP Timbul Sasana Raharja, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa sekitar pukul 04.30 WIB. Pemuda yang dibacok dalam video itu mengalami luka di bagian belakang dan helm yang dikenakan retak.
Dalam pemeriksana awal, total ada dua korban dalam kejadian itu. Satu orang mengalami luka-luka bacok dan seorang lainnya mengalami luka lebam.
Dia menuturkan pelaku aksi klitih itu teridentifikasi enam orang yang semuanya berboncengan menggunakan sepeda motor.
“Awalnya rombongan ketemu di Jalan KH A. Dahlan menuju perempatan Gondomanan, dipepet tanpa saling kenal mungkin merasa diprovokasi dan kemudian melakukan tindakan seperti yang di video itu,” jelas dia, Rabu (8/2/2023).
Timbul menuturkan polisi telah melakukan serangkaian pemeriksaan awal terhadap aksi klitih tersebut. Ada lima orang saksi yang telah diperiksa, yaitu para korban maupun pengunggah awal peristiwa itu di sosial media.
Petugas juga memeriksa sejumlah kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap motif dan duduk perkara di balik kejadian itu.
“Keterangan saksi, mereka tidak saling kenal dengan para terduga pelaku. Korbannya juga acak saja karena ketemu di jalan. Korban semuanya masih berstatus sebagai mahasiswa," lanjutnya.
Polisi, kata Timbul, masih melakukan serangkaian penyelidikan lebih lanjut dan telah mengambil rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk memburu para terduga pelaku.
"Pengumpulan bukti-bukti untuk melengkapi rekonstruksi kasus masih terus berlanjut, semoga pelakunya cepat terungkap," pungkasnya.