Harianjogja.com, JOGJA- Slank menggelar konser bertajuk Nggak Ada Matinya di Stadion Kridosono, Senin (2/12/2013) malam. Konser tersebut menjadi momentum perayaan ulang tahun Slank ke-30.
Tak banyak grup band di Indonesia yang bisa bertahan dalam tiga dekade. Slank menjadi salah satu grup yang mampu menunjukkan daya tahan di tengah munculnya sejumlah grup band.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Meski beberapa kali mengalami bongkar pasang personel Slank tetap eksis hingga kini. Bahkan menginjak usia 30 tahun, Slank bertekad untuk terus berkarya.
”Selama Republik ini terus berdiri Slank enggak bakal mati,” tandas Abdee Negara, gitaris Slank kepada wartawan saat menggelar jumpa di Hotel Jambu Luwuk, Jogja.
Konser ulang tahun Slank di Jogja merupakan kali kedua. Pada 2012 lalu, di tempat yang sama Slank merayakan HUT ke-29 berkolaborasi dengan Ki Enthus Susmono, seorang dalang juga di Kota Gudeg. Bimbim ternyata memiliki sejuta alasan mengapa Slank senang tampil di Jogja.
Menurutnya Jogja merupakan Indonesia kecil yang banyak dihuni pendatang beragam suku. “Mereka bahkan beranak pinak dengan warga pribumi,” katanya.
Dan yang paling penting Jogja memiliki basis Slankers yang cukup banyak. Hal itu, kata Bimbim dibuktikan dengan getolnya Slankers meminta Slank untuk terus tampil di Jogja.
“Selain itu Jogja itu kan tempatnya strategis banget. Mau ke Semarang, Magelang, Klaten dan Solo dekat banget. Selama ini, Slanker yang datang dari kota itu,” imbuhnya.