Semarangpos.com, SEMARANG – Meski mengundang kontroversi, konser musik band pop punk Endank Soekamti yang merupakan bagian dari acara Projam Fest akhirnya tetap digelar dengan menggunakan sebagian ruas Jalan Pemuda, Kota Semarang, Sabtu (30/1/2016). Konser ini menuai cibiran dari sebagian masyarakat Kota Semarang karena menimbulkan kontroversi.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Acara yang disponsori oleh salah produk rokok, Pro Mild, ini memang menuai kontroversi karena menimbulkan kemacetan. Kondisi itu tak lain karena untuk menggelar acara yang juga dimeriahkan dengan kompetisi Skateboard dan BMX itu panitia Projam Fest harus menggunakan sebagian ruas Jalan Pemuda, tepatnya dari depan dealer Yamaha hingga Sri Ratu Mall.
Praktis, arus lalu lintas dari Tugu Muda maupun Johor Lama yang melewati Jalan Pemuda menjadi terhambat. Arus lalu lintas ini pun harus dialihkan melewati perempatan Jalan M.H. Thamrin maupun Jalan Gajah Mada.
Sebagian warga Semarang sudah memperkirakan potensi kemacetan itu. Bahkan, sejak dua hari sebelum acara digelar, Kamis (28/1/2016), mereka menyatakan keberatannya melalui akun Facebook Semarang.
Namun, keluhan masyarakat ini bak angin lalu. Kenyataannya, baik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang maupun Polrestabes Semarang, tetap memberikan izin acara Projam itu digelar di Jalan Pemuda.
Pemkot Semarang melalui Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Kadishubkominfo) Kota Semarang, Agus Harmanto, menolak jika pihaknya disalahkan terkait keluarnya izin event Projam itu. Ia mengaku pihaknya hanya sebatas memberikan rekomendasi, namun keputusan mutlak berada di tangan Polrestabes.
“Kami hanya memberi rekomendasi acara itu digelar di Jalan Pemuda. Kalau yang memberikan izin Polrestabes. Kalau kami tidak memberi rekomendasi, tapi pihak kepolisian memberi izin, acara itu tetap bisa digelar,” ujar Agus saat dihubungi Semarangpos.com, Sabtu malam.
Agus memperkirakan pihak kepolisian sudah memiliki skenario pengendalian arus supaya tidak macet sehingga berani memberikan izin. Namun, karena acara tersebut digelar saat weekenda dan banyak event-event lain yang digelar di Semarang, sehingga macet pun tak bisa dielakkan.
“Dulu lokasi itu juga pernah digunakan untuk menggelar acara serupa [konser musik dan pameran otomotif], tapi enggak macet seperti sekarang. Mungkin karena saat ini [Sabtu] bertepatan dengan week end dan kota kita [Semarang] sedang kedatangan banyak tamu, jadi macet,” beber Agus.