SLEMAN—Aktivitas penambangan pasir di Kali Opak akhirnya dihentikan untuk batas waktu yang tidak ditentukan.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kebijakan ini muncul dengan adanya aksi pengusiran penambang pasir yang dilakukan puluhan warga Senden, Selomartani, yang gerah melihat ulah penambang karena merusak lahan milik warga.
Junaedi, Dukuh Senden 2 menuturkan, sampai hari ini tidak tampak lagi aktivitas penambang pasir pasca-pengusiran.
"Yang bisa kami lakukan sekarang adalah mengawasi kegiatan di Kali Opak, karena tidak menutup kemungkinan suatu saat penambang akan datang lagi," ujarnya kepada Harian Jogja, Senin (7/5).
Ia mengungkapkan, setelah aksi pengusiran, pihaknya sempat bertemu dengan Kepala Desa Tamanmartani dan perwakilan Kecamatan Kalasan untuk membicarakan persoalan tersebut dan diambil lah keputusan tersebut.
Kepala Desa Selomartani, Nur Widayati mengaku, kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi di Senden. Beberapa tahun lalu, lanjut dia, ulah penambang pasir yang melanggar aturan dan merusak tanah pribadi warga pun sempat menimbulkan konflik. "Ketika itu sudah dibuatkan perjanjian, kok sekarang muncul lagi," kata dia.(ali)