Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemilik lahan yang berada di atas Gua Pindul, Atik Damayanti, kembali mengancam akan menutup objek wisata alam Gua Pindul. Senin (2/9/2013) kemarin, kuasa hukum Atik melayangkan somasi kepada Kapolres Gunungkidul untuk menutup Gua Pindul.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kuasa Hukum Atik Damayanti, Rohmidi Sri Kusuma, membenarkan pihaknya sudah mensomasi Kapolres Gunungkidul, AKBP Faried Zulkarnaen. Dia meminta polisi segera melakukan penutupan Gua Pindul dalam waktu 3x24 jam.
“Kalau tidak ada reaksi dari polisi, maka kami akan melakukan penutupan secara sepihak,” ancam dia saat ditemui wartawan, Selasa (3/9/2013)
Menurut Rohmidi, somasi dilakukan karena polisi tidak menanggapi semua laporan tindak pidana yang selama ini dilaporkan pihak Atik Damayanti dalam polemik Gua Pindul.
Atik Damayanti sendiri mengaku surat izin usaha (HO) yang diajukannya sampai saat ini belum dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Gunungkidul.
Bahkan pascapertemuan di Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY-Jawa Tengah beberapa waktu lalu antara Atik dan Pemkab belum ada realisasinya. Hasil pertemuan tersebut, kata Atik, Pemkab harus menjelaskan terkait tidak terbitnya HO dalam waktu 14 hari.
“Sampai sekarang belum ada penjelasan, ya kami tunggu saja masih ada waktu dua hari,” ucap Atik. Atik mengaku heran karena tidak memperoleh akses usaha yang akan dilakukan di lahannya sendiri. “Masa mau cari uang di tempat sendiri saja tidak boleh,” tukas Atik.
Kapolres Gunungkidul AKBP Faried Zulkarnaen saat dikonfirmasi mengaku belum membaca surat somasi yang dilayangkan pihak Atik Damayanti karena masih berada di Jakarta. Namun dia akan segera mempelajari surat itu. “Kalau ada dasar hukumnya tentu akan kami tindaklanjuti,” kata Faried.
Pengelola Sekretariat Wirawisata Gua Pindul, Haris Purnawan saat dihubungi belum mengetahui rencana penutupan Gua Pindul oleh pihak Atik Damayanti. Menurutnya, sampai saat ini objek wisata Gua Pindul tetap berjalan seperti biasa dengan melayani ratusan wisatawan.