by Uli Febriarni Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 14 Juni 2017 - 09:22 WIB
Komoditas pangan, kenaikan harga bawang putih diperkirakan terjadi karena spekulan
Harianregional.com, KULONPROGO -- Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menduga, stok bawang putih di pasaran ditahan oleh pedagang besar, dan mengakibatkan harga bawang putih melesat.
Baca Juga : KOMODITAS PANGAN : Stok Bawang Putih Diduga Ditahan Pedagang Besar
Deputi Gubernur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hilman Tisnawan mengatakan daya beli masyarakat DIY terhadap bahan pangan, masih cenderung terjaga. Walaupun di saat bersamaan ada penurunan harga bahan pangan, misalnya ayam potong, yang sebelumnya berkisar Rp31.000-Rp32.000 turun menjadi Rp30.000 per Kilogramnya. Ditambah lagi, secara umum masyarakat masih merasakan dampak kenaikan Tarif Dasar Listrik.
"Tapi bukan berarti terjadi penurunan daya beli. Kami berharap tidak ada perubahan kebijakan khusus pusat, yang akan memengaruhi daya beli atau harga bahan pangan," terangnya, Selasa (13/4/2017)
Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo menyatakan, warga tidak perlu khawatir mengalami kekurangan bahan pangan. Karena persediaan dan harga bahan pangan masih cenderung stabil, bahkan terjadi penurunan pada sejumlah barang pokok. Kalaupun ada kenaikan harga, tidak terjadi secara signifikan. Ia memperkirakan tidak akan terjadi kenaikan harga lagi, pada masa menjelang lebaran. Terkait tingginya harga bawang putih, ia menyebut Pemkab Kulonprogo tidak dapat berbuat banyak, karena bawang putih merupakan salah satu komoditas impor. Naik turunnya harga bawang putih tergantung pada kebijakan pusat, menurut dia.
Ketua Tim TPID DIY, Gatot Saptadi menegaskan, DIY memiliki Satuan Tugas Pangan, yang dikomandani oleh Kepolisian Daerah DIY dan Polres Kulonprogo. Apabila ada yang melakukan penimbunan atau aksi borong, maka Satgas inilah yang akan melakukan penindakan.