Komoditas pangan, kebijakan pemerintah dinilai merugikan petani
Harianjogja.com, BANTUL -- Program penanaman cabai di kebun masyarakat ternyata berdampak negatif pada petani. Akibat penanaman 18.000 pohon cabai dengan medium polybag oleh tiap Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut, petani cabai mengalami dampak anjloknya harga jual tanaman mereka.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Baca Juga : KOMODITAS PANGAN : Program Penanaman di Kebun Warga Rugikan Petani
Tak hanya persoalan harga, kendala yang dialami petani cabai macam dirinya juga berupa serangan hama dan penyakit tanaman. Akibatnya, Kirdiman, salah satu petani cabai di Desa Srigading, Kecamatan Sanden pun harus banyak memilah cabai yang hendak dipanen.
“Karena banyak yang rusak dan membusuk juga. Beruntung, saya selingi dengan tanaman selada yang sekilonya naik jadi Rp2.000,” sergahnya, Jumat (16/6/2017).
Keluhan Kirdiman itu lantas dibenarkan oleh Pemkab Bantul. Kepal Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Pulung Haryadi mengatakan, anjloknya harga itu salah satunya disebabkan oleh stok yang melimpah. Selain itu, dengan adanya program penanaman 18.000 pohon cabai dengan medium polybag, menyebabkan warga pun tak lagi perlu membeli cabai.
“Mereka [warga] cukup memetik tanamannya sendiri saja,” kata Pulung.
Meski begitu, ia menilai hal itu wajar. Menurutnya, semua kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pasti memiliki dampak negatif dan positifnya.
Begitu pula dengan kebijakan penanaman 18.000 pohon cabai itu, di satu sisi berdampak positif pada pengantisipasian kekurangan stok cabai akibat tingginya intensitas hujan. Namun di sisi lain, hal itu justru berimbas pada anjloknya harga komoditas tersebut.
Ia menjelaskan, sejauh ini, luas lahan cabai di Bantul mencapai lebih dari 100 hektar dengan angka produksi berkisar 7-9 ton per hektar. Ia memperkirakan, harga cabai akan kembali merangkak naik saat Agustus mendatang. Pasalnya, pada saat itu, lahan cabai akan mengalami penyusutan akibat masuknya musim tanam padi. “Dengan begitu, angka produksi cabai pun menurun,” katanya.