Esposin, MADIUN – Kelompok masyarakat dan mahasiswa di Kota Madiun menggelar pameran poster di Universitas Merdeka (Unmer) Madiun selama dua hari, Senin-Selasa (2-3/9/2024). Poster yang dipamerkan tersebut berisi pesan-pesan perlawanan terhadap rezim.
Ada sekitar seratusan poster yang dipamerkan dalam acara bertajuk Exhibition of Resistance Artwork tersebut. Poster-poster bernada perlawanan itu ditata secara apik di taman Unmer Madiun.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dalam acara itu, ada kegiatan diskusi terbuka Dinamika Pergerakan Pemuda Madiun, nonton bareng film berjudul Indonesia Calling dari Joris Ivens, dan festival musik. Pameran poster itu merupakan kolaborasi dari Kongan Cooperative, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Solo, dan BEM Unmer.
Puluhan orang terlihat mengunjungi dan melihat-lihat poster yang ditampilkan di pameran tersebut. Poster yang dipamerkan berisi pesan seperti “Demokrasi Dihabisi”, “Tolak Politik Dinasti”, “Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalhkan”, “Save Rempang”, dan lainnya.
Salah satu perwakilan kolaborator, Gizza Tara, mengatakan seratusan poster yang dipamerkan tersebut merupakan kiriman dari seniman dari berbagai daerah, seperti Solo, Bandung, Madiun, Jakarta, Malang, Jombang, Jakarta, hingga Jogja. Seratusan poster yang dipamerkan berisi pesan perlawanan.
“Poster ini bukan hanya dari aksi demo kemarin [kawal putusan MK dan tolak RUU Pilkada], tetapi dari berbagai aksi lain, seperti demo Kanjuruhan, aksi di Rempang, dan lainnya. Yang pasti pesan yang ingin disampaikan adalah pesan perlawanan,” kata dia, Selasa (3/9/2024).
Menurut Gizza, pameran ini sengaja digelar untuk mengobarkan semangat api perlawanan kalangan muda terhadap sikap zalim penguasa. Dalam diskusi yang digelar juga membincangkan arah pergerakan mahasiswa dan masyarakat di Madiun.
Menurutnya, api perlawanan masyarakat sipil memang harus terus dijaga. Terlebih dalam momen Pilkada 2024 yang sebentar lagi akan digelar. Pemerintah harus terus diawasi dan dikritisi, supaya mereka tidak seenaknya dalam mengeluarkan kebijakan.