Esposin, SLEMAN -- Beberapa waktu terakhir, klitih Jogja menjadi sorotan masyarakat maupun warga internet. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, merespons kondisi tersebut dengan merumuskan sejumlah strategi mencegah klitih.
Strategi yang dimaksud yakni memaksimalkan Jaga Warga dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja di masing-masing dasa wisma. Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akan memantau semua ruas jalan yang rawan terjadi klitih melalui CCTV.
Bupati mengatakan Pemkab akan memperbanyak ruang berkespresi dan berkreasi bagi remaja di Sleman. Harapannya remaja Sleman dapat menyalurkan bakat dan potensi yang dimiliki pada kegiatan positif.
Baca Juga : Sidak ke Stadion Mini Cengklik, Wakil Rakyat Solo Beri Catatan Ini
"Kami langsung gerakkan PIK R [PIK Remaja], dasa wisama, dan padukuhan untuk mengarahkan anak-anak melakukan kegiatan positif. Mereka mau jadi apa? Kami arahkan ke hal positif. Ini untuk mencegah aksi klitih," katanya, Rabu (5/1/2022).
Menurut Kustini, Pemkab berkomitmen mencegah aksi klitih di Sleman. Pemkab juga bekerja sama dengan kepolisian, Satpol PP, dan instansi terkait lain di wilayah rawan aksi klitih.
"Patroli setiap malam ke titik yang biasanya dijadikan tongkrongan anak-anak. Kami juga akan pantau melalui CCTV, ada lebih 500 titik CCTV di Sleman," tutur dia.
Baca Juga : Jelajah Misteri Benteng Pendem Cilacap yang Sempat Terpendam
Kustini juga meminta keterlibatan Jaga Warga mencegah tindakan klitih yang melibatkan anak-anak. Sebab, lanjut Kustini, rata-rata korban klitih anak yang baik dan tidak tahu apa-apa.
"Jadi kami minta orang tua yang punya anak kalau sudah jam 21.00 WIB, sebaiknya diminta pulang ke rumah," ungkap dia.
Ia mengajak seluruh Dukuh menjaga situasi kondusif di wilayahnya masing-masing. Termasuk, turut mengawasi kegiatan remaja di wilayahnya agar terhindar dari aksi yang merugikan orang lain.
Baca Juga : Eks Aktivis 1998 Solo: Polisi Harus Adil, Tangkap Ferdinand Hutahaean!
Ia mengingatkan Sleman dikenal masyarakat sebagai kota pelajar dan pariwisata. “Pak Dukuh ini kan pasti dipercaya masyarakat. Jadi saya mohon bantuan kalau ada warga keluar malam lebih dari jam 21.00 WIB tolong diingatkan dengan jaga warga,” ujar dia saat mengukuhkan pengurus Cokro Pamungkas periode 2022-2026.
Ketua Umum Cokro Pamungkas, Sukiman, menyebutkan para Dukuh merupakan abdi masyarakat yang taat dan patuh dengan pemerintah. Maka, katanya, melalui Cokro Pamungkas diharapkan terjalin koordinasi dan komunikasi lebih baik antara padukuhan dan pemerintah daerah.